Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Polisi Tetapkan 16 Tersangka Bentrok Antardesa di Adonara

Palce Amalo
25/10/2024 16:23
Polisi Tetapkan 16 Tersangka Bentrok Antardesa di Adonara
Kegiatan trauma healing oleh anggota Direktorat Samapta (Ditsamapta) Polda NTT di halaman Kantor Desa Bugalima, Adonara Barat, Jumat (28/10)(Dok. Humas Polda NTT)

POLISI menetapkan 16 tersangka bentrok antara warga Desa Bugalima, Desa Ile Pati, dan Desa Kima Kakak, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bentrok yang terjadi pada Senin (21/10) itu menyebabkan dua orang tewas, 4 orang luka-luka, dan 51 rumah terbakar.

 

Seluruh tersangka itu merupakan bagian dari 22 orang yang sebelumnya ditahan polisi karena diduga terlibat bentrokan. Di antara mereka adalah Kepala Desa Ile Pati dan Kepala Desa Kima Kamak.

 

Kabid Humas Polda NTT Kombes Aryasandi mengatakan, bentrok antardesa Adonara itu dipicu persoalan lahan antara Desa Ile Pati dan Desa Bugalima yang sudah berlangsung sejak 1976 dan belum ada penyelesaian sampai saat ini. "Sesuai data sekretaris Desa Bugalima secara keseluruhan masyarakat yang menjadi Korban dampak kasus tersebut sebanyak 48 KK dengan jumlah 200 jiwa," ujarnya di Kupang, Jumat (25/10). Menurutnya, sebanyak 120 orang, warga Desa Bugalima telah mengungsi ke desa tetangga,

 

Para tersangka dijerat dengan pasal 187 ayat 3 subs 187 ayat 2 & ayat 1 jo 55 ayat  ke-1 dan jo 56 KUHP Dan Atau 170 ayat subs 406 Jo 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Sedangkan barang bukti yang disita polisi yakni 11 tombak, 11 parang, 15 busur panah, 23 anak panah, 4 buah pipa, serbuk pipa dan peluru senapan angin. "Hingga hari ini, Satuan Reskrim Polres Flotim masih sementara memeriksa 8 orang saksi dari Desa Bugalima sehingga jumlah tersangka bisa bertambah,” tambah Aryasandi.

 

Sementara itu, kegiatan trauma healing juga dilaksanakan Direktorat Samapta (Ditsamapta) Polda NTT di halaman Kantor Desa Bugalima. Kegiatan ini untuk membantu memulihkan psikologis warga yang mengalami tekanan akibat konflik Adonara tersebut.

 

Kombes Aryasandi mengatakan, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada dukungan fisik, tetapi juga menyediakan ruang aman bagi anak-anak untuk mengekspresikan perasaan dan emosinya. Para anggota Ditsamapta berusaha menciptakan suasana yang penuh empati dan menyembuhkan mental anak-anak yang terdampak.

 

"Kegiatan ini bertujuan memberikan dukungan bukan hanya materi, tetapi juga dukungan emosional yang sangat dibutuhkan anak-anak dalam situasi seperti ini. Para anggota Ditsamapta menjadi pendengar yang penuh perhatian dan pembimbing yang lembut, membantu anak-anak merasa terhubung dan didukung dalam proses penyembuhan mereka,” jelas Aryasandi. (M-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya