Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dinkes Sleman: Hanya 5 Persen Kasus Stunting Karena Kemiskinan

Agus Utantoro
15/10/2024 11:05
Dinkes Sleman: Hanya 5 Persen Kasus Stunting Karena Kemiskinan
Diseminasi Pengukuran dan Publikasi Stunting di Kabupaten Sleman(MI/Agus Utantoro)

PENJABAT Sementara (Pjs) Bupati Sleman Kusno Wibowo mengatakan kondisi stunting masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama. Kusno menyebut, penurunan angka stunting bukan semata tanggung jawab dinas kesehatan, tetapi seluruh OPD yang menyesuaikan dengan tugasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama merinci angka stunting tertinggi ada di wilayah Kapanewon (Kecamatan) Seyegan, Minggir, Pakem dan Turi. Berdasarkan Audit Kasus Stunting (AKS) yang dilakukan di Seyegan dan Pakem, penyebab stunting utamanya karena pola pemberian makan balita yang tidak tepat. Makanan yang diberikan belum adekuat, karena menitikberatkan pada camilan.

“Seyegan dan Pakem tertinggi pada tahun 2023, sekarang bergeser ke Minggir dan Turi, meskipun Seyegan dan Pakem masih tinggi juga. Jadi masih pada pola asuh yang belum bagus. Salah satunya menitikberatkan pada camilan ke anak, tidak ada jadwal teratur ketika makan, ini dimulai ketika MPASI,” kata Cahya, Senin (14/10).

Baca juga : Penyediaan 3 Juta Rumah jadi Upaya Pengentasan Kemiskinan

Ia menduga, para orangtua yang bekerja menitipkan anak kepada pengasuh atau neneknya yang tidak memiliki pengetahuan cukup terkait dengan asupan gizi anak.

"Stunting di Sleman bukan karena kemiskinan. Data kami, (stunting) yang disebabkan kemiskinan hanya 5%, sedangkan 90% ke atas karena pola asuh,” ucap Cahya.

Selain itu, salah satu penyebab stunting lantaran lahir tak cukup bulan dan lahir dengan berat badan rendah. "Tingginya angka stunting disebabkan oleh tata laksana follow up bayi prematur atau berat badan lahir rendah (BBLR) yang kurang optimal," jelasnya.

Baca juga : Praja Madya IPDN Bantu Program Pengentasan Kemiskinan dan Stunting di Majalengka

Selain itu akses ke penjaminan pembiayaan kesehatan yang masih belum merata. Masih banyak yang belum memahami bahwa stunting juga dicover oleh BPJS Kesehatan. Lalu, pemberian insentif asupan gizi balita berupa makanan tambahan (PMT) kurang sesuai target. Kemudian kasus perawakan pendek nonstunting atau kasus stunting dengan red flag belum semua dirujuk untuk ditangani dokter spesialis anak. Pun dengan kebiasaan merokok bisa menyebabkan pertumbuhan terhambat.

"Perilaku merokok di rumah tangga. Ini menyebabkan infeksi pernapasan berulang pada balita," ujarnya

Cahya menjelaskan, angka stunting di Kabupaten Sleman tahun 2024 melalui pengukuran Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) di angka 4,41%. Empat kapanewon yang dinyatakan memiliki angka stunting tertinggi yakni Kapanewon Minggir 8,5%, Kapanewon Pakem sebesar 7,5%, lalu Kapanewon Seyegan sebesar 7,08%, dan Kapanewon Turi sebesar 6,61%.(M-3) 
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya