Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PEMERINTAH Provinsi (pemprov) Bali, melalui Dinas Tenaga Kerja dan ESDM, kembali memfasilitasi kepulangan dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang terdampak situasi krisis di Libanon pasca agresi Israel.
Kedua PMI yang berasal dari Gianyar dan Jembrana itu sudah diberangkatkan ke Bali dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat, (11/10) pukul 15.50 WIB. Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra saat dikonfirmasi Sabtu (12/10) membenarkan pemulangan PMI asal Bali itu.
Baca juga : Relawan Libanon Gotong Royong di Tengah Agresi Israel
Ia menegaskan bahwa pemulangan itu merupakan wujud nyata dari komitmen negara dalam melindungi seluruh warganya tanpa terkecuali, termasuk mereka yang bekerja di luar negeri. “Ini merupakan pemulangan yang kedua kalinya. Negara, melalui Pemerintah Provinsi Bali, hadir untuk melindungi WNI, terutama warga Bali yang kebetulan berada di kawasan konflik,” ujarnya.
Baca juga : Tiongkok Kecam Serangan Israel ke Libanon
Kedua PMI asal Bali tersebut adalah Ni Made Rudiani asal Gianyar dan Ni Made Santi asal Jembrana. Kedua warga Bali ini diserahterimakan kepada Pemprov Bali melalui Kantor Badan Penghubung Provinsi Bali, Cikini, Jakarta Pusat, di Terminal 3 Cengkareng Lounge Umroh pada Kamis, (10/10) pukul 23.30 WIB.
Setelahnya, kedua warga Bali itu diberikan fasilitas bermalam di mess Badan Penghubung Provinsi Bali. Pemprov Bali juga memfasilitasi penerbangan mereka kembali ke Denpasar pada Jumat (11/10) dengan biaya yang ditanggung oleh Pemprov Bali.
Baca juga : Tiongkok Menentang Israel Langgar Kedaulatan Libanon
Kedua PMI itu juga langsung diantar ke rumahnya masing-masing setelah tiba di Bandara Ngurah Rai. Penjemputan di bandara dikoordinasikan oleh masing-masing Pemkab asal kedua PMI tersebut.
Baca juga : Bahas Konflik Israel-Libanon, PM Irak Serukan Pertemuan para Pemimpin Arab dan Muslim
Belajar dari pengalaman tersebut, Dewa Indra meminta kepada seluruh stakeholder mulai dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, agen tenaga kerja luar negeri, dan instansi terkait lainnya agar lebih selektif dalam menempatkan tenaga kerja Indonesia di luar negeri, khususnya mengevaluasi lagi penempatan di daerah konflik.
Pihaknya juga merasa penting untuk meningkatkan kerja sama antara pemerintah daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) dalam pengelolaan data PMI Bali di luar negeri. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi awal terkait sebaran PMI asal Bali.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat Bali, terutama pencari kerja atau calon PMI, agar mengikuti prosedur penempatan ke luar negeri sesuai ketentuan perundang-undangan serta memverifikasi informasi melalui Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten/Kota atau Provinsi guna memastikan kejelasan lembaga dan prosedur penempatan kerja. (M-1)
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
KETUA DPP PDI Perjuangan Said Abdullah meminta pemerintah Indonesia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.
TENTARA Israel menghadapi tantangan logistik dan mekanis yang semakin besar di tengah perang berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
Israel telah menyetujui serangkaian langkah kemanusiaan penting untuk meredakan krisis di Gaza.
WARGA Israel dikejutkan oleh serangan rudal balistik Iran yang menghantam Rumah Sakit Soroka di Beersheba, Kamis waktu setempat.
SUASANA duka menyelimuti Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, pada Selasa waktu setempat.
Serangkaian serangan udara dan tembakan dari pasukan Israel yang dimulai sejak Sabtu (7/6) dini hari telah menewaskan sedikitnya 72 warga Palestina.
Indonesia selama ini tak membuka hubungan diplomatik lantaran Israel merupakan negara penjajah. Hal ini juga tak sejalan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
TIGA negara sekutu utama Israel yakni Inggris, Kanada, dan Prancis mengeluarkan peringatan tegas pada Senin (19/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved