Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
SETELAH dilakukan pencarian lebih dari dua pekan, Kantor Search and Rescue (SAR) Mataram kembali menerjunkan tim untuk mencari Mordovina Alexandra (44) warga Negara Asing (WNA) asal Rusia yang diduga hilang sejak 30 Agustus lalu saat mendaki Gunung Rinjani.
"Basarnas Mataram melakukan rapat koordinasi, dan hasilnya kita memutuskan untuk melakukan pencarian lagi," kata Saidar, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Sabtu (21/9).
Pencarian lanjutan pada pagi ini dengan memberangkatkan tim menuju Pos 3 hingga ke Pelawangan.
Baca juga : Bule Rusia Pemerkosa dan Perusak Vila Diamankan Polisi
"Kali ini kita akan fokus melakukan pencarian di Gunung Sangkareang," kata Saidar.
Dia mengatakan, tim akan dibagi di dua titik ada pencarian manual, dan ada yang menggunakan drone sesuai kordinat yang sudah disiapkan, satu tim mengarah ke Propok, dan satu lagi mengarah ke Stapol, "Itu prediksi daripada hasil evaluasi kemarin bersama semua instansi terkait," ujarnya.
Selanjutnya, untuk rencana pencarian pada hari ketiga akan melakukan penyisiran ulang dari Pelawangan menuju ke Batu Lante, dan antara Batu Lante dengan Cemara 5 akan melakukan penyisiran secara manual termasuk menggunakan drone.
Baca juga : AS Menuntut Tiga Warga Rusia Lainnya atas Pelanggaran Sanksi
"Nanti kita akan lihat kondisi di lapangan apa bisa kita menyisiri ke Wilayah Stapol karena itu adalah prediksi dari salah satu tim yang ada," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyudi Efendi mengatakan, WNA Rusia bernama Mordovina Alexandra (44) ini sudah tidak berada di penginapannya di Senaru Lombok Utara sejak 30 Agustus 2024.
"Sejak hari Jumat (13/09) kami lakukan penyisiran jalur Senaru," kata Wahyu, Minggu (15/9).
Disamping melalui pendakian, pencarian juga dilakukan dari udara dengan menggunakan drone thermal. Setidaknya ada dua titik yang dilakukan pemantauan melalui udara, yaitu sekitaran Puncak Sangkareang dan Lembah Santong.
"Setelah dilakukan pengecekan di beberapa lokasi yang dicurigai, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban," tandasnya.
Pencarian awal diupayakan secara maksimal bersama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, porter, rekan korban, dan pihak terkait lainnya. (Z-9)
Juliana Marins memulai pendakian ke Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun, Sabtu (21/6) dini hari bersama enam rekannya dan seorang pemandu lokal. Berikut kronologi pendaki brasil meninggal
Jasad pendaki asal Brasil, Juliana (27), yang terjatuh di Gunung Rinjani, dievakuasi pada Rabu (25/6) pagi ini.
Pendaki asal Brasil, Juliana (27), yang terjatuh di Gunung Rinjani, ditemukan tim SAR gabungan sudah dalam keadaan meninggal dunia, pada Selasa (24/6).
evakuasi terhadap pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang jatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, masih terkendala cuaca buruk.
JALUR pendakian Gunung Rinjani dari Pelawangan 4 Sembalun ditutup untuk sementara selama proses evakuasi pendaki wanita asal Brasil, JDSP (27), yang jatuh saat mendaki Gunung Rinjani.
Netizen Brasil menyerbu akun Instagram Presiden RI Prabowo Subianto untuk mendesak evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana, yang terjatuh di Gunung Rinjani
Para tersangka melakukan kejahatan tersebut dengan menggunakan modus BEC atau meretas email korbannya dan kemudian melakukan transaksi.
Pasar properti di Bali mencatat tren kenaikan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, ditandai dengan peningkatan harga dan okupansi.
WAKIL Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti aksi brutal WNA asal Amerika Serikat berinisial MM yang mengamuk dan merusak fasilitas Klinik Nusa Medika di Pecatu, Bali.
SORANG warga Jodoh, Kota Batam, berinisial IRS dianiaya di kawasan Pollux Habibie, Batam Center, Batam pada akhir Februari lalu.
PEMBEBASAN dua warga negara asing (WNA) asal India yang juga tersangka kasus dugaan penggelapan dana perusahaan Arab Saudi, AS dan SH, lewat mekanisme restorative justice dipertanyakan.
Kedua WNA asal India itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved