Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
INDRA Septriaman alias IS, pelaku pembunuhan terhadap gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari, 18, asal Padang Pariaman, Sumatra Barat, menyebut sempat membeli gorengan yang dijajakan Nia sebelum timbul niat berbuat keji pada gadis pekerja keras itu.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Polda Sumatra Barat, Nia memulai rutinitasnya menjajakan gorengan di Kecamatan Kayu Tanam
sekitar pukul 16.00 WIB. Hingga pukul 17.10 WIB, Nia masih menjual gorengan kepada empat pemuda, termasuk Indra.
Sekitar pukul 17.50 WIB, setelah berpisah dengan tiga rekannya, Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Suharyono, mengatakan timbul niat jahat dalam diri tersangka untuk melakukan pemerkosaan.
Baca juga : Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Ditangkap, Polisi Endus Pelaku Lain
"Tersangka mulai merencanakan aksinya dengan mempersiapkan tali rafia," jelasnya dalam konfrensi pers, Jumat (20/9).
Setelah itu, Nia melanjutkan perjalanan pulang. Namun, sekitar pukul 18.25 WIB, Indra melihat Nia di Pasar Gelombang dan memutuskan untuk mengikuti serta menghadangnya.
Kapolda menyebutkan, pencegatan terhadap korban terjadi sekitar pukul 18.25 WIB di Pasar Gelombang, ketika Nia dalam perjalanan pulang. Tersangka langsung menyekap korban hingga tidak sadarkan diri, kemudian menyeretnya ke atas bukit untuk melancarkan aksi bejatnya.
Baca juga : Polisi Kantongi Identitas Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman
Indra, yang sudah menyiapkan tali rafia merah, menyekap Nia sekitar pukul 18.30 WIB. Awalnya, Indra hanya berniat untuk memerkosa Nia, namun ketika Nia melawan, Indra membekap mulutnya hingga Nia tidak sadarkan diri. Setelah itu, Indra memerkosa Nia dan menguburnya di sekitar perkebunan di Kayu Tanam sekitar pukul 19.30 WIB.
"Korban disekap, mulutnya ditutup. Apakah saat itu korban pingsan atau meninggal, masih menunggu hasil forensik," terang Suharyono.
Setelah memastikan korban tidak sadarkan diri, tersangka melakukan pemerkosaan dengan tangan dan kaki korban terikat. "Kami masih mendalami motif di balik aksi brutal ini. Dari pengakuan sementara, tersangka awalnya hanya berniat memperkosa," lanjutnya.
Baca juga : Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Ditangkap
Pada pukul 19.30 WIB, tersangka kembali menyeret tubuh korban sejauh 200 meter dan menguburnya dengan kondisi terikat dan tanpa busana.
"Pemerkosaan terjadi di atas bukit. Setelah itu, korban diseret lagi sejauh 200 meter sebelum dimakamkan dalam lubang sedalam satu meter.
Kondisinya sangat memprihatinkan," ungkap Kapolda,.
Tersangka kemudian menutupi kuburan korban dengan daun dan ranting untuk menyembunyikan jejak. Setelah mengubur korban, tersangka pulang ke rumah untuk mengganti pakaiannya dan bahkan sempat mampir ke warung.
Baca juga : Bukti IS Bunuh Gadis Penjual Gorengan Dipertanyakan
Pada pukul 20.00 WIB, Indra pulang ke rumah untuk mengganti pakaian yang basah karena hujan, lalu kembali ke warung tempat terakhir dia bertemu Nia. Keluarga dan polisi mulai mencari Nia sekitar pukul 23.00 WIB karena Nia tak kunjung pulang.
Dua hari kemudian, pada 8 September 2024, jenazah Nia ditemukan terkubur tanpa busana, berjarak ratusan meter dari lokasi terakhir dia terlihat.
Suharyono mengungkapkan bahwa Indra mengaku mengubur Nia karena mengira Nia sudah tidak sadarkan diri.
Namun, tim forensik menduga Nia sudah tidak bernyawa saat dikubur, karena tidak ditemukan bukti tenggorokan kotor atau udara masuk di paru-paru korban
Setelah berhasil menangkap Indra kemarin di sebuah rumah kosong di Korong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, penyelidikan terus dilanjutkan.
Kapolres Padang Pariaman, AKB Ahmad Faisol Amir, menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap Indra untuk mengungkap apakah ada pihak lain yang membantu pelarian atau turut terlibat dalam pembunuhan dan dugaan pemerkosaan tersebut.
"Kami masih memeriksa tersangka dan sejumlah saksi yang sebelumnya sudah kami mintai keterangan," ujar Faisol kepada wartawan, Kamis (19/).
Polisi menemukan beberapa petunjuk menarik di lokasi penangkapan Indra, termasuk rokok dan barang-barang lain yang diduga dipasok oleh pihak lain. "Ada beberapa barang yang ditemukan di tempat persembunyian tersangka, termasuk rokok, yang mengindikasikan adanya bantuan dari orang lain," lanjut Faisol.
Lebih lanjut, Faisol menegaskan bahwa penyidik terus menggali informasi dari tersangka untuk mengetahui apakah ia dibantu oleh keluarga atau pihak lain selama pelariannya. "Pengakuan tersangka masih berubah-ubah, tetapi kami terus mendalami setiap keterangan yang dia berikan," ungkapnya.
Kabar mengejutkan sempat beredar di media sosial. Indra sempat menyebutkan keterlibatan orang lain dalam kematian Nia dengan inisial S. Namun, hingga kini identitas lengkap terduga pelaku lain yang disebutkan itu masih belum diketahui. Polisi masih memverifikasi pengakuan tersebut.
Sebelumnya, Indra ditetapkan sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan sadis Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas terkubur tanpa busana di dekat rumahnya pada Minggu (8/9). Penangkapan tersebut dilakukan setelah lebih dari sepekan pengejaran intensif oleh pihak kepolisian dan warga setempat. (YH/J-3)
Kabupaten Padang Pariaman menggelar Festival Juadah 2025 sekaligus dalam rangka membangkitkan gairah UMKM di daerah tersebut.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau sejumlah infrastruktur terdampak bencana di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat pada Kamis (8/5).
Banjir dan tanah longsor menghantam Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Jumat (4/10) pukul 17.00 WIB.
POLISI menetapkan seorang pria berinisial IS, 26 sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan dan pemerkosaan gadis penjual gorengan berinisial NKS.
Belum diketahui pasti tempat persembunyian pelaku. Namun, Dwi menyebut pria berinisial IS yang telah ditetapkan tersangka itu masih di sekitar daerah Kayu Tanam.
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Korban lebih dulu memukul dan menendang hingga pelaku terjatuh, namun saat itu pelaku sudah menggenggam pisau.
PENYEBAB tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, 39, dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki.
Sebanyak 10 anggota kartel narkoba Meksiko dijatuhi hukuman masing-masing 141 tahun penjara atas kasus penculikan dan pembunuhan.
POLISI mengungkap kronologi pembunuhan notaris wanita di Bekasi yang jasadnya ditemukan di sungai Citarum.
Terdapat dua kelompok pelaku yang saat ini dalam penanganan, yaitu terkait tindak pidana pencurian dan kekerasan, dan pertolongan jahat atau penadahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved