Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RATUSAN mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendapatkan pemaparan berharga dari Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, tentang peran LPS dalam menjaga stabilitas industri perbankan.
Purbaya dalam sesi kuliah umum bertajuk Dinamika Ekonomi dan Stabilitas Sistem Keuangan serta Peran Lembaga Penjamin Simpanan di Kampus Kentingan, Solo, Kamis (12/9) menegaskan, perlunya menjaga sistem keuangan yang kuat, di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah.
"Peran LPS dalam menjaga stabilitas sistem perbankan sangat krusial, terutama di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah adalah sangat penting. Dengan dukungan kampus, baik peran akademisi dan mahasiswa, kita bisa memastikan terciptanya sistem keuangan kuat dan dana aman bagi masyarakat," tukas dia.
Baca juga : Perkuat Riset, LPS Kembali Gelar Program Call for Research 2021
Purbaya berharap pelibatan perguruan tinggi, bisa membantu masyarakat memahami tentang peran LPS. Keberadaan mahasiswa sebagai bagian penerus bangsa, diharapkan bisa memberikan warna positif dalam membaca dinamika ekonomi bangsa ke depan.
"Dengan pemahaman yang baik bahwa LPS menjamin simpanan kita di bank, saat terjadi gejolak ekonomi maka kita tidak panik dan khawatir sebab kita sudah mengetahui bahwa simpanan kita aman dan terlindungi oleh LPS," imbuh dia.
Karena itu, sekali lagi Purbaya mendorong para mahasiswa agar belajar tekun dan dan tidak lekas menyerah. "Ingat masa depan ekonomi bangsa ke depan, ada di tangan kalian," kata dia mengingatkan.
Baca juga : Sistem Keuangan Stabil, LPS Turunkan Suku Bunga Penjaminan
Pada bagian lain, Purbaya menyatakan apresiasi kepada UNS yang telah menjadi mitra luar biasa bagi LPS selama satu dekade ini, utamanya dalam hal pelaksanaan riset dan berbagai bentuk kolaborasi lainnya.
"Kami sangat berharap kerja sama ini akan terus berlanjut dan semakin diperkuat di masa depan, demi menciptakan dampak yang lebih luas bagi dunia akademik, industri, serta masyarakat," ujarnya.
Sementara itu Rektor UNS Prof. Dr. Hartono mengakui jalinan kerja sama yang sangat baik dengan LPS dalam 10 tahun terakhir ini mampu menghasilkan berbagai output dan outcomes.
Baca juga : LPS Masih Buka Peluang Turunkan Suku Bunga Penjaminan
Rektor Hartono memberikan ilustrasi kuat sejumlah riset kolaborasi antara UNS dan LPS yang menghasilkan publikasi bersama di jurnal internasional bereputasi. Bahkan pada tahun 2204 ini, UNS mampu menjadi pioneer dalam implementasi pembelajaran tentang penjaminan simpanan di enam program studi di empat fakultas dan sekolah pada semester ganjil 2024/2025.
"Ketidakpastian ekonomi, baik yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti perang dagang, krisis energi, maupun faktor internal seperti inflasi, sangat mempengaruhi stabilitas sistem keuangan di berbagai negara, termasuk Indonesia," ungkap Hartono. (N-2)
Ribuan peserta dan penonton dari luar kota dan luar negeri diharapkan ikut menggerakkan sektor pariwisata, perhotelan, kuliner, dan UMKM lokal.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan, daya beli masyarakat diperkirakan masih akan rendah di semester I 2025.
Sebanyak 624,67 juta rekening nasabah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Desember 2024.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mempertahankan tingkat bunga penjaminan di level 4,25% untuk bank umum rupiah dan 2,25% untuk valuta asing di bank umum.
Di Sulsel per 31 Oktober 2024, cakupan penjaminan bank umum yang dijamin penuh sebanyak 17,68 juta rekening atau sudah 99,97%.
LPS berkolaborasi dengan Yayasan Care Peduli (YCP/Care Indonesia) mendukung pencapaian generasi emas Indonesia melalui implementasi program percepatan penurunan stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved