Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPOLISIAN bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah masih lakukan pengusutan dan penyelidikan terhadap kasus keracunan terhadap ratusan buruh pabrik garmen dan sepatu, PT Sejin Fashion Indonesia, Margorejo, Pati yang hingga kini masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
Pemantauan Media Indonesia, Rabu (17/7), ratusan buruh pabrik garmen dan sepatu, PT Sejin Fashion Indonesia, di Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Keluarga Sehat (KSH), RSU Fastabiq Sehat, RSUD RAA Soewondo, RS Mitra Bangsa, dan RSU Nurussyifa Kudus.
Sebagian sudah diperbolehkan pulang, namun sebagian besar harus menjalani perawatan karena kondisi masih lemas, pusing, dan muntah akibat keracunan massal di pabrik, Selasa (16/7) sore.
Baca juga : Ratusan Karyawan Pabrik Tekstil di Pati Keracunan Usai Makan Sayur Asem dan Ikan Tongkol
"Saya mendapatkan laporan pukul 15.00 WIB, langsung saya perintahkan seluruh rumah sakit bersiaga dan melakukan penanganan terhadap ratusan buruh yang mengalami gejala keracunan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia.
Aviani mengatakan sejumlah petugas diturunkan mengambil sampel makanan dan muntahan korban, untuk mengetahui sumber penyebab keracunan massal yang mengakibatkan jatuhnya korban ratusan buruh pabrik tersebut. Sampel tersebut dibawa ke laboraturium untuk uji klinis untuk mengetahui sumber racun.
"Langkah awal kita lakukan yang terpenting adalah penanganan terhadap korban," tambahnya.
Baca juga : Kasus Pabrik Pil Koplo di Semarang Masih Menjadi Misteri
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pati Kompol Muhammad Alfan Armin mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan penyebab keracunan tersebut sembari menunggu keterangan hasil uji klinis okeh Dinas Kesehatan Pati yakni dengan menurunkan petugas untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah korban dan saksi.
Dugaan sementara, menurut Muhammad Alfan Armin, sumber keracunan ratusan buruh pabrik tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi para buruh setelah makan siang di kantin, namun untuk memastikan sumber makanan itu petugas dari dinas kesehatan telah membawa contoh makanan dan muntahan korban untuk diuji secara laboratorium.
"Kita masih lakukan penyelidikan dan pemeriksaan, data sementara ada 170 buruh yang mengalami keracunan dan diharapkan dapat segera diketahui sumber dan sebab musabab keracunan massal itu," ujar Muhammad.
Sementara itu Kuntari, 22, seorang korban keracunan di RS Keluarga Sehat mengatakan pada awalnya saat mengkonsumsi makanan di kantin tidak merasakan apa-apa, namun setelah makan siang merasakan pusing, badan lemas dan perut mual, sehingga muntah-muntah dan hal itu juga dirasakan teman-temannya di satu divisi.
"Habis makan siang di kantin, saya merasakan gejala keracunan dan kemudian diangkut ambulan dilarikan ke rumah sakit ini," ujar Santi, 20, korban lain tercatat warga Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Pati di rumah sakit yang sama. (Z-3)
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menemukan 20 kasus baru HIV yang terjadi pada tahun 2025.
Perlu evaluasi dan koordinasi harian/mingguan antara Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG), dinas pendidikan, dan Satuan Pendidikan untuk menyelaraskan jadwal, menu makanan.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes Kaltim, Kota Balikpapan menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, mencapai 439 kasus.
Berdasarkan data 10 tahun terakhir, puncak kasus DBD tahunan didominasi terjadi pada April seiring dengan peralihan musim, peningkatan suhu udara, dan curah hujan.
Korban meninggal akibat DBD berasal dari tiga kecamatan, yakni Pakel, Sumbergempol, dan Kedungwaru.
Upaya pencegahan kenaikan kasus DBD di Pacitan dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merata di 12 kecamatan
PABRIK di Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati menjadi sasaran pemerasan preman hingga mencapai jutaan rupiah hingga seorang preman berhasil dibekuk dengan barang bukti uang Rp7,5 juta.
Dua sekolah dasar yakni SD Negeri 11 dan 02 Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati hingga tidak dapat menjalankan proses belajar karena terendam banjir.
Tanggul yang jebol sepanjang 10 meter itu sudah dilakukan penambalan darurat oleh warga namun air masih tetap mengalir ke permukiman dan persawahan
LIMA rumah dan satu musala di Dukuh Guyangan, Desa Sidoluhur, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ludes terbakar, Minggu (25/8) malam.
KOMUNITAS pecinta alam yang tergabung dalam Jurnalis Adventure Pati, bersama warga Desa Jimbaran, Pati, menggelar upacara HUT RI di dalam gua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved