Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kasus Mabuk Kecubung Massal, Polda Kalsel Lakukan Uji Lab dan Buru Pengedar

Elsa Pratiwi
13/7/2024 15:40
Kasus Mabuk Kecubung Massal, Polda Kalsel Lakukan Uji Lab dan Buru Pengedar
Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel, Kombes Pol. Kelana Jaya.(Dok. Metro TV)

FENOMENA mabuk kecubung berujung maut di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah diselidiki oleh pihak Polda Kalsel. Kejadian mabuk kecubung membuat geger karena menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan lebih dari 40 orang lainnya harus dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ).

Saat ini pihak Polda Kalsel tengah melakukan uji laboratorium untuk memastikan kandungan tertentu selain dari tanaman kecubung yang mungkin ada dan membuat puluhan warga terkapar. Selama proses uji lab dilakukan, masyarakat diminta untuk tidak berasumsi lebih jauh soal kejadian yang terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024 tersebut.

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel, Kombes Pol. Kelana Jaya menegaskan jajarannya terus menyelidiki kasus ini, termasuk dengan melakukan uji laboratorium. Selama menunggu hasil lab keluar, warga diminta untuk tidak mengonsumsi tanaman kecubung, apalagi dioplos dengan zat tertentu. fenomena mabuk kecubung memang menjadi perhatian di Kalsel.

Baca juga : Geger Warga Kalsel Mabuk Kecubung! 2 Orang Tewas dan Puluhan Dirawat di RS Jiwa

Seperti diketahui, dua orang tewas dan puluhan warga dari berbagai daerah harus dirawat pusat rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Kabupaten Banjar, akibat mabuk kecubung,

“Total ada 47 orang yang dirawat, dua orang meninggal dunia kemudian sembilan orang sudah sadar sementara lainnya masih di bawah pengaruh kecubung dan mengalami halusinasi," tutur Kepala Seksi (Kasi) Humas RSJ Sambang Lihum, Budi Harmanto, Jumat (12/7).

Fenomena mabuk kecubung mencuat dalam sepekan terakhir. Pihak RSJ Sambang Lihum sendiri belum bisa memastikan penyebab banyaknya warga mengalami mabuk kecubung. "Kita terus berkoordinasi dengan BNN terkait hal ini," ujar Budi.

Informasi dihimpun Media, diduga tanaman berupa buah kecubung digunakan sebagai campuran obat daftar G untuk mendapatkan efek narkoba oleh para korban.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya