Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INSIDEN tragis terjadi di Serang, Banten pada 13 Juni kemarin. Seorang balita berusia tiga tahun ditemukan tewas di tangan ayah kandungnya sendiri.
Pelaku, seorang pria berusia 29 tahun, baru saja kembali dari bekerja di luar negeri.
Berikut beberapa fakta terkait kasus ini:
Baca juga : Ini Bahaya Terlalu Sering Mendengarkan Lagu Galau Bagi Kesehatan Mental
Menurut pihak kepolisian, pelaku diduga mengalami depresi berat. Keluarga menyebutkan bahwa perilaku pelaku menjadi tidak stabil sejak kembali dari luar negeri. Dugaan ini diperkuat dengan keputusan pihak kepolisian untuk melibatkan psikolog dalam pemeriksaan kejiwaan pelaku.
Pembunuhan terjadi di rumah keluarga di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan. Pelaku mencekik dan membekap korban hingga tewas. Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah pelaku kembali ke Indonesia.
Pelaku ditangkap tanpa perlawanan dan saat ini ditahan di Polsek Rejotangan. Polisi bekerja sama dengan psikolog untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku dan apakah depresi menjadi faktor pemicu utama.
Baca juga : Hobi Menimbun Barang Lama? Waspada, Bisa jadi Hoarding Disorder
Keluarga dan lingkungan sekitar mengaku resah dengan perilaku pelaku yang tidak stabil setelah kepulangannya. Sayangnya, keterbatasan biaya dan ketidaktahuan langkah penanganan membuat keluarga tidak dapat memberikan perawatan yang diperlukan sebelumnya.
Polisi terus melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan motif dan kondisi psikologis pelaku. Pihak berwenang berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kasus ini menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan dukungan bagi mereka yang mengalami tekanan berat, terutama bagi mereka yang baru kembali dari bekerja di luar negeri. (Z-10)
Mencuci tangan pakai sabun berperan penting untuk menghindarkan si kecil dari stunting. Bagaimana kaitan stunting dengan cuci tangan? Mari simak penjelasannya.
Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan, 1 dari 4 anak balita Indonesia mengalami risiko anemia. Cegah dengan kecukupan asupan zat besi.
Sekitar 90% perkembangan otak manusia terjadi di masa balita. Anak memerlukan kecukupan nutrisi dan stimulasi agar proses tersebut berjalan optimal.
Memindahkan pom-pom sesuai warna bisa melatih fokus dan konsentrasi, meningkatkan keterampilan motorik halus, dan melatih koordinasi mata serta tangan.
Penelitian terbaru menunjukkan kecerdasan buatan dapat membantu mengidentifikasi balita yang mungkin autis dengan akurasi sekitar 80%.
Anak usia bawah lima tahun (balita) sangat rentan terkena infeksi virus ringan, dengan kemungkinan terpapar hingga 8-12 kali dalam setahun
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Pada orang dengan hoarding disorder, penimbunan sering kali dilakukan secara acak dan sembarangan. Mereka merasa aman saat bisa menumpuk sampah karena merasa sayang saat membuangnya.
Studi terbaru dari Health Collaborative Center mengungkap tingginya kejadian mom shaming di Indonesia. Sebagian besar pelaku justru berasal dari keluarga dan orang-orang sekitar.
Penting untuk mencari tahu soal kesaksian atau testimoni para pelanggan yang lebih dulu memakai jasa, dan juga melakukan wawancara dengan pihak daycare tersebut.
Skrining akan adanya faktor risiko di atas dilakukan minimal setahun sekali. Skrining dapat dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu.
Pendidikan seksual, sudah bisa dilakukan sejak anak berusia sekitar dua atau tiga tahun. Pada usia ini, anak mulai mengenal dan memahami nama-nama organ tubuh, termasuk alat kelamin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved