Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
WORLD Water Forum (WWF) Ke-10 di Nusa Dua Bali ternyata menjadi pergelaran terbaik sepanjang sejarah WWF selama 30 tahun terakhir. Hal ini disampaikan Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja, Rabu (23/4/2024), di Nusa Dua Bali.
Data terakhir menunjukkan bahwa kali ini WWF memiliki peserta terbanyak dan melewati seluruh espektasi para delegasi. Hingga menjelang berakhirnya penyelenggaraan pertemuan WWF Ke-10 di Bali Nusa Dua Bali, jumlah peserta dalam beberapa rangkaian dan panelnya masih terus bertambah.
Tercatat hingga Rabu, 22 Mei 2024, berbagai panel dalam diskusi telah diikuti sebanyak 50 ribu orang. Sejak World Water Forum digelar pertama kali pada 1997 di Maroko, World Water Council (Dewan Air Dunia) menyatakan bahwa penyelenggaraan World Water Forum di Bali, Indonesia, merupakan forum terbaik dalam 30 tahunterakhir.
Baca juga : Indonesia Percepat Pembahasan Aliansi Pendanaan Campuran Global
"Termasuk visitor yang datang dan pergi saat sesi. Angka ini sangat besar. Berbagai pihak termasuk World Water Council menyampaikan apresiasinya untuk forum yang dianggap berjalan dengan sangat baik. Melewati ekspektasi," katanya.
Endra menambahkan negara yang terlibat sebanyak 160. Ini juga merupakan jumlah negara terbanyak sepanjang sejarah WWF selama 30 tahun terakhir.
"Yang menandatangani dan menyampaikan country statement sebanyak 133 negara. Ini menjadi kebanggaan Indonesia. Ini hasil kerja semua pihak," kata Endra.
Baca juga : Ini Manfaat World Water Forum ke-10 bagi Indonesia
Jumlah total yang hadir itu berasal dari jurnalis, peserta, panitia, exhibitor, delegasi, pendukung acara, dan pejabat tinggi dari berbagai negara. Antusiasnya peserta tersebut selain karena pertemuan utama juga karena dari rangkaian pergelaran forum air terbesar sedunia tersebut disemarakkan dengan berbagai kegiatan side event, seperti expo inovasi pengelolaan air dari berbagai negara, seminar, diskusi panel, hingga dialog publik. Hal ini menjadi magnet menarik perhatian peserta seperti akademisi, mahasiswa, peneliti, delegasi, hingga organisasi swadaya masyarakat.
Menurut Endra, Forum Air Sedunia ke-10 menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Pihaknya pun berterima kasih kepada para awak media yang terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hasil-hasil World Water Forum ke-10.
"Forum ini sangat penting. Ada anak-anak kecil, SD, SMP, SMA kita libatkan sebagai bentuk edukasi mengenai air sejak dini. Sangat penting untuk mengetahui dan memahami masalah air sejak dini," ujar Endra.
Baca juga : Indonesia Angkat 3 Concrete Deliverables dalam World Water Forum Ke-10
Penyelenggaraan World Water Forum ke -10 diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024. Pada Pertemuan Tingkat Menteri yang dihadiri oleh 106 negara dan 27 organisasi internasional telah dihasilkan Deklarasi Menteri yang menekankan tiga poin utama.
Pertama, pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas, knowledge sharing dan pemanfaatan fasilitas yang unggul. Kedua, mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil. Meskipun dikelilingi perairan yang luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih.
Ketiga, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day. Peringatan Hari Danau Sedunia tidak sekadar simbolis sebagai salah satu kunci Utama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia. (Z-2)
SEBAGAI tindak lanjut World Water Forum (WWF) 2024 di Bali beberapa waktu lalu, Octa mendukung program inisiatif Bali Water Protection (BWP) dalam upayanya mengatasi krisis air.
Masalah air bukan lagi sekadar isu sosial ekonomi semata, melainkan sudah harus masuk ke dimensi diskursus politik di ruang debat legislatif.
World Water Forum atau Forum Air Dunia ke-10 baru saja selesai diselenggarakan di Nusa Dua Bali pada 18 – 25 Mei 2024.
“TANPA air, tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya berharga.”
Deklarasi menteri pada World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali mengesahkan pusat keunggulan ketahanan air dan iklim atau Center of Excellence (COE) on Water and Climate Resilience.
Pada Jumat malam (24/5) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menutup secara resmi World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali.
Perayaan Tumpek Kandang juga berkaitan dengan konsep Tri Hita Karana, khususnya Palemahan, yaitu menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan, termasuk hewan.
Seusai rangkaian kegiatan di Pura Sakenan, para kepala perangkat daerah di lingkungan Pemprov Bali melepasliarkan sebanyak 200 ekor tukik ke laut
Upaya itu kembali diperkuat melalui penyelenggaraan Penglipuran Village Festival XII yang diadakan pada 10-12 Juli 2025, di Desa Adat Penglipuran.
Dengan desain ruang yang diperbarui, program-program baru yang lebih bermakna, dan visi yang diperjelas, Onyx Park menghadirkan pendekatan yang berbeda dari konsep resor pada umumnya.
Nikmati malam penuh cita rasa di Pullman Bali Legian Beach dalam acara Roll, Puff & Pour, Jumat 11 Juli 2025.
Keduanya tersesat ketika memutuskan untuk turun terlebih dahulu dan memisahkan diri dari rombongan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved