Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia Percepat Pembahasan Aliansi Pendanaan Campuran Global

Wisnu Arto Subari
23/5/2024 09:00
Indonesia Percepat Pembahasan Aliansi Pendanaan Campuran Global
Suasana pertunjukan kembang api dalam Welcoming Dinner World Water Forum ke-10 2024 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK).(Antara/Media Center World Water Forum 2024/Aprillio Akbar)

PEMERINTAH Indonesia mempercepat pembahasan program lanjutan untuk Aliansi Pendanaan Campuran Global atau Global Blended Finance Alliance (GBFA). Ini dilakukan guna merealisasikan proyek iklim dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Dalam dua minggu, tanggal 6 (Juni) kami akan bertemu melalui Zoom untuk membicarakan program itu," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di sela jumpa pers World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (21/5). Ia menyebutkan negara anggota memiliki antusiasme yang tinggi terkait GBFA yang dipelopori Indonesia soal pendanaan campuran tersebut dan bersemangat untuk menyusun program selanjutnya.

Negara anggota itu yakni Uni Emirat Arab (UEA), Fiji, Prancis, Sri Lanka, Kongo, Kenya, Luksemburg, dan Kanada, serta Indonesia selaku tuan rumah. Inisiatif GBFA lahir pada pertemuan 19 negara dan Uni Eropa yang tergabung dalam G20 pada November 2022 di Bali.

Baca juga : Luhut: Hadapi Krisis Air dengan Global Water Fund

Di sela World Water Forum Ke-10, markas GBFA juga diresmikan yang dipusatkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, pada Senin (20/5). Nanti, lanjut Luhut, program tersebut akan masuk dalam program kerja sama negara selatan-selatan yang menyangkut berbagai hal, termasuk masalah
air, kemiskinan, hingga stunting.

"Jadi Indonesia memiliki platform untuk memberikan bantuan atas gap (keterbatasan) finansial yang terjadi di negara berkembang. Ini menunjukkan kepemimpinan Indonesia dan pencapaian Presiden Joko Widodo selama 10 tahun menjadi presiden," imbuh Luhut.

GBFA mewakili inisiatif inovatif untuk menerapkan prinsip-prinsip pendanaan campuran untuk mendukung transisi ramah lingkungan bagi negara-negara berkembang dan negara-negara kepulauan, serta South-South Cooperation. Melalui GBFA, kerja sama selatan-selatan (South-South Cooperation) dapat memanfaatkan kekuatan dari beragam komunitas untuk mendorong kemajuan menuju tujuan bersama dengan melalui kolaborasi antarnegara.

Baca juga : Presiden Jokowi Pamer Infrastruktur Air di KTT WWF ke-10

"Roadmap Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang baru diluncurkan mencakup strategi pengurangan risiko untuk memperkuat air berkelanjutan," kata Luhut. "Kita memerlukan pembiayaan inovatif dan kemitraan kolaboratif untuk menciptakan kepercayaan investor dan mengembangkan infrastruktur air yang tangguh."

Ahli dari Amsterdam University, Belanda, Prof. Joyeeta Gupta, menekankan pentingnya inovasi dalam pembiayaan untuk mengurangi risiko investasi dan menarik modal untuk proyek infrastruktur air yang berkelanjutan. "Dengan peluncuran GBFA, yang bertujuan menjembatani kebutuhan pembangunan dan iklim, ada harapan untuk perumusan pembiayaan yang lebih baik, mekanisme peningkatan kredit, peningkatan pendapatan, dan keterlibatan sektor swasta, menjadikan masalah kompleks di sektor ketahanan air lebih mudah untuk diselesaikan," kata Gupta.

Di sesi lain, CEO Acea, Fabrizio Palermo, menyampaikan bahwa pembiayaan campuran diharapkan bisa menjembatani kesenjangan dalam program dan proyek di sektor berkelanjutan. "Pembiayaan campuran dapat menjembatani kesenjangan antara kebutuhan pembangunan dan kebutuhan iklim. Namun keseimbangan ialah kunci
keberhasilan pembiayaan campuran. Kami berharap GBFA dapat menjadi organisasi kunci bagi segala hal terkait pengembangan pembiayaan campuran di dunia," jelasnya. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya