Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
LIMA Siswa SMA Katolik Giovanni Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sukses membangun bisnis Startup yang diberi nama Teen Voice ID.
Bahkan, tim yang dibangun pada Januari 2024 itu, masuk peringkat pertama Semi Final Lomba Future Go CEO, Business Plan tingkat nasional yang digelar MarkPlus Teens.
Pada 19 Mei 2024, mereka akan terbang ke Jakarta untuk bertarung di Grand Final Future Go, yang akan berlangsung di Grand Atrium Kota Kasablanka.
Baca juga : Tinggi Letusan Gunung Lewotolok Capai 300 Meter, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat
Di grand final nanti, mereka mengunakan nama Teen Voice Team, akan bersaing dengan start-up dari 40-an sekolah di seluruh Indonesia.
Di semifinal pula, Teen Voice Team unggul dari Start Up Our House Our Spirits dari Binus School Simpurg, dan Mighty dari SMA Olifant Yogyakarta.
Lima siswa itu yakni Aldrick Raphael Luly sebagai leader, Sheila Putri Haryono, Gervasya Valensy Hedlin Mau, Teresa Grace Putri Serviany, dan Giovanni Soerja Philipus Nong, didampingi Jagat Prawira Sutopo sebagai praktisi public relation.
Baca juga : Polisi Tetapkan Lima Tersangka Korupsi Gedung Olahraga Kupang
Gervasya Valensy Hedlin Mau mengatakan Teen Voice ID berawal dari mata pelajaran digital entrepreneur (kewirausahaan digital) yang diperoleh di sekolah.
"Awalnya podcast yang membahas tentang topik-topik remaja NTT lalu dikembangkan menjadi Teen Voice.ID," kata Gervasya kepada Media Indonesia di SMA Katolik Geovanni Kupang, Kamis (16/5)
Lewat Teen Voice ID ini, mereka fokus mempersiapkan para remaja usia 14-18 tahun, yakni bagaimana memilih jurusan di universitas yang dengan minat dan bakat masing-masing remaja, sebab salah memilih jurusan akan berdampak terhadap pekerjaan mereka setelah tamat kuliah.
Baca juga : Polisi Tangkap Enam Warga Tiongkok di Teluk Kupang
"Jika mereka terpaksa masuk ke jurusan yang bukan minat dan bakat, otomatis tidak bisa maksimal, sumber daya manusia yang dihasilkan juga tidak bisa maksimal," tandas Gervasya.
Menurut Gervasya, komunitas in menyediakan pembelajaran kolaboratif untuk para remaja, lingkungan belajar yang menyenangkan disertai metode simulasi seperti simulasi podcast, voice over maupun fotografi.
Pada Jumat (17/5), para remaja belajar Teknik Voice Over untuk Pemula bersama Marsellinus Aldo, seorang Voice Actor dan Konten Kreator asal Surabya melalui zoom meeting.
Baca juga : Rayakan Hardiknas, Siswa dan Guru di Kota Kupang Kenakan Pakaian Adat
Ketua Tim Teen Voice Id, Aldrick Raphael Luly menyebutkan tim ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) terutama poin pendidikan berkualitas (quality education), pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (decent work and economic growth), serta berkurangnya kesenjangan (reduced inequality).
"Kita melihat realita di Kupang banyak lulusan SMA dan SMK tidak siap kerja," kata Raphael
Laporan lain dari pemerintah daerah dan universitas, menyebutkan sumber daya manusia di daerah ini masih minim pengetahuan mengenai kewirausahaan, laporan lain juga menyebutkan serapan lulusan dari NTT di industri nasional sangat kecil yakni 0,04%, dan sekitar 80% lulusan bekerja tidak sesuai dengan jurusan kuliah mereka.
Untuk itu, komunitas ini fokus mulai dari remaja seusia mereka, agar setelah saat tamat sekolah, mereka memilih jurusan yang tepat di universitas.
Praktisi Public Relation Jagat Prawira Sutopo mengatakan, Teen Voice ID, selain memprofile quality educaton, "Kita berusaha untuk meningkatan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan, jadi fokusnya kewirausahaan digital."
Untuk tujuan itu, lanjut Jagat, Teen Voice sudah melakukannya karena beberapa remaja dari sekolah berbeda di Kota Kupang yang telah bergabung dengan komunitas ini, sudah teribat dalam promosi produk UMKM, perusahaan jasa transportasi online seperti Grab hingga industry otomotif dan kopi melalui media sosial antara lain Instagram teenvoiceid.
Menurutnya, Teen Voice merupakan komunitas remaja di Kota Kupang, bahkan akan berkembang di seluruh NTT sebagai tempat belajar untuk memperoleh pendapatan. (Z-1)
Pulau Kera seluas 48 hektare berada di wilayah Kabupaten Kupang, tetapi hanya berjarak 5 mil dari Kota Kupang.
TIM Penyidik Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) menahan tiga tersangka dalam dua kasus dugaan tindak pidana korupsi dana rehabilitasi sekolah.
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Sebagai percontohan, Puskesmas Tiban Baru telah memulai pemeriksaan di SMPN 20, Kecamatan Sekupang.
Side hustle adalah bisnis sampingan yang tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan, tetapi juga membuka peluang karier dan kewirausahaan yang berkelanjutan.
Kedatangan mereka ke Jatim patut mendapat apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para pelajar asal Papua penerima Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
Setelah melalui proses seleksi dan pengarahan, 45 siswa SMA/SMK dari 3 Kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang dan Karawang, diberangkatkan ke Dodik Rindam 3 Siliwangi.
Tim pelajar asal Indonesia memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi—dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved