Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyerukan kepada warga Sumatra Barat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam dalam seminggu ke depan. BMKG memperkirakan bahwa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah ini, sehingga peringatan ini dikeluarkan setelah rapat koordinasi dengan para pemimpin daerah di rumah dinas Gubernur Sumbar pada Senin (13/05).
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansyarullah, turut hadir dalam rapat tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan, masyarakat yang berada di zona merah, seperti di sekitar aliran sungai di bawah lereng Marapi dan daerah perbukitan, untuk sementara meninggalkan lokasi tersebut. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi potensi korban bencana alam di Sumbar.
Baca juga : Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Mengintai Indonesia Hingga Februari 2024
Dwikorita menekankan bahwa potensi bencana dalam seminggu ke depan di Sumbar mungkin terjadi karena cuaca ekstrem masih berlangsung di wilayah ini.
"Hindari zona merah, seperti daerah aliran sungai dan sekitarnya," ujarnya.
Data sementara menunjukkan bahwa banjir lahar dingin dari Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Agam pada Minggu lalu telah menewaskan 37 orang. Dari jumlah tersebut, 35 jenazah telah diidentifikasi, dengan rincian 19 orang di Kabupaten Agam, sembilan orang di Kabupaten Tanah Datar, dua orang di Kabupaten Padang Panjang, dan tujuh orang di Kabupaten Padang Pariaman. Sementara itu, dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.
Selain itu, terdapat 17 orang dilaporkan hilang, dengan 14 orang hilang berasal dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga orang lainnya dari Kabupaten Agam. Lebih dari 200 warga diperkirakan mengungsi, dan lebih dari 100 unit rumah serta beberapa fasilitas publik mengalami kerusakan. (Z-10)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
BMKG rilis prakiraan cuaca 3 Agustus 2025, peringatkan cuaca ekstrem, hujan lebat di Jawa, Sulawesi, dan gelombang tinggi di Samudera Hindia. Cek detailnya!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca, periode Sabtu 2 Agustus 2025.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi disertai kilat/petir serta angin kencang.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada Kamis, 31 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved