Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PUPUK bersubsidi di kabupaten Sragen, Jawa Tengah terus memunculkan permasalahan pada musim tanam (MT) II yang saat ini sedang digelar di lahan sawah seluas 39 ribu hektar. Terakhir muncul informasi, pupuk bersubsidi dijual bebas lewat media sosial (medsos), dengan harga tidak wajar.
Kepala Dinas Pertanian Sragen Eka Rini Mumpuni mengaku mendapatkan laporan dari kalangan petani tentang adanya muncul sejumlah akun Facebook, yang menawarkan pupuk subsidi secara bebas dengan harga diatas harga normal.
"Tetapi saya yakin itu hanya penipuan. Apa mungkin penjualan pupuk subsidi yang diawasi, menggunakan medsos. Kami telah menelusuri dan berkoordinasi dengan Polri, ternyata pemilik akun facebook yang juga menyertakan nomor hape terkait penawaran pupuk subsidi, tidak bisa dikontak," kata Eka Rini ketika dikonfirmasi Media Indonesia, Kamis petang (25/4).
Baca juga : Apa saja Problem Pupuk Subsidi dari Tahun ke Tahun? Ini kata HKTI Jabar
Pihaknya selaku bagian KP3 (Komisi Pengawasan Pupuk) bersama Polres dan Dinas Perdagangan Sragen telah berkoordinasi untuk menelusuri. Ada kecenderungan, apa yang muncul di akun facebook itu ingin membuat keresahan di sektor pertanian.
"Sekali lagi, sangat janggal, barang subsidi yang peredarannya diawasi ketat oleh pemerintah, dijual bebas lewat medsos. Pasti nanti kalau penelusuran ada hasil, jelas menjadi kasus hukum. Ini sungguh janggal dan kelewat berani," imbuhnya dengan nada gemas.
Dari yang beredar, ada postingan Facebook dengan pemilik akun Manggala Gentamas Wahyudi Utama di group Klitikan Gemolong membuat narasi penawaran pupuk subsidi.
Baca juga : Alokasi Pupuk Subsidi di Kabupaten Subang Habis
“Monggo ready pupuk urea 4 Phonska 2.borong mawon .harga per karung 225.loi Sumberlawang wa 088232471449,” tulisnya.
Lalu ada pemilik akun Facebook Zahbu Mbarep dalam postingannya di Group Facebook Info Wong Kalijambe menuliskan ‘Urea 1 sak, sik butuh langsung WA 082134607996. No komen’.
Lalu akun Putra Fa di group Facebook Klitikan Online Sumberlawang Gemolong Gabugan dengan “Timbang boten kangge pupuk urea menowo pajeng 250nego ambil rumah lokasi Karangjati 088985615253,” katanya.
Baca juga : Petani Trenggalek Mulai Panen, Siap Terima Kembali Alokasi Pupuk Subsidi
Masih ada sejumlah akun yang menawarkan pupuk subsidi urea maupun ponska, dengan narasi hampir sama, menjual atau membeli dengan berani harga tinggi.
Ketua KTNA Sragen Suratno senada dengan Kepala Dinas Pertanian Sragen Eka Rini meyakini bahwa yang muncul di Facebook itu jelas untuk membuat resah kalangan petani, yang pada pengelolaan MT II ini sedang mendambakan pupuk subsidi.
"Saya telah menelusuri sejumlah akun facebook yang aneh aneh soal penawaran pupuk subsidi dengan harga tidak wajar itu, dan ternyata tidak dijawab dan ada yang dihapus. Ini cuma membuat resah, meski kemungkinan kenakalan penjualan pupuk subsidi bisa saja terjadi. Tetapi tidak mungkin vulgar melalui medsos. Gila apa, barang subsidi yang diawasi ketat dengan mekanisme begitu, kalau beneran pasti berurusan dengan hukum," tegas dia.
Baca juga : Kementan Pastikan Hasil Panen bakal Melimpah
Sementara itu politisi NasDem Sragen, Bambang Widjo Purwanto (BWP) kepada wartawan memprihatinkan lemahnya pengawasan penjualan pupuk subsidi di Sragen.
“Kok beraninya sampai menjual online. Kok dibiarkan, apa peran KP3 dalam pengawasan. Seharusnya segera dicari dan ditelusuri bersama aparat hukum. Pupuk Subsidi bukan barang dagangan yang dengan seenaknya dijual belikan," sergah politisi yang akrab disapa Bambang Pur itu. (WJ/Z-7)
Caption: Pupuk subsidi saat ada program diskon dari Pupuk Indonesia beberapa waktu lalu. ( MI/Widjajadi )
Tanpa pemahaman dan kontrol diri yang baik, kebiasaan membagikan informasi dan konten di media sosial bisa mengganggu dan merugikan orang lain.
Oversharing di media sosial berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan validasi dari orang lain.
AKTRIS Tissa Biani kini tengah menyambut perilisan film terbaru yang dibintanginya, Norma Antara Mertua dan Menantu saat Lebaran.
Melansir dari situs Times of India, terdapat 5 alasan yang membuat sejumlah orang jarang posting foto dengan pasangan di medsos, ini daftarnya.
Tantangan sebenarnya adalah apakah bisa platform media sosial betul-betul mendeteksi secara akurat, bahwa akun tersebut merupakan akun media sosial dari anak-anak.
Bila aturan tersebut perlu diperkuat, maka PP yang sudah disahkan bisa dijadikan Undang-Undang (UU)
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.
Sembilan kepala keluarga warga Dusun Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo yang menjadi korban bencana tanah longsor pada 24 Maret silam, menerima bantuan rumah sewa.
Pemanfaatan situs arkeologi harus benar-benar mengacu pada kelestarian situs tersebut. Jangan kemudian ada kegiatan di luar kemanfaatan dibiarkan.
Terkait kekeringan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen sudah memulai memasok air bersih di sejumlah desa di Kecamatan Gesi, Tangen dan Jenar dalam sebulan terakhir.
Kain tenun yang dibuat secara tradisional dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) ternyata menghasilkan kain yang berkualitas dan bernilai tinggi bahkan tembus hingga pasar dunia.
KANTOR Imigrasi Surakarta tidak menemukan pelanggaran terkait keberadaan orang asing yang bekerja di sejumlah perusahaan besar di Sragen, ketika menggelar operasi pengawasan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved