Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARA petani di Kabupaten Subang Jawa Barat keluhkan kelangkaan pupuk dipasaran. Para petani seperti di Kecamatan Pabuaran Subang mengaku tidak mengetahui apa penyebab kelangkaan pupuk tersebut.
Kelangkaan pupuk sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Padahal saat ini, sebagian para petani di Subang masih ada yang melalukan tanam.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat, Otong Wiranta mengatakan, para petani khususnya di Kabupaten Subang kini kesulitan mencari pupuk subsidi. Akibatnya petani terlambat melakukan aplikasi pupuknya. Sebagian kecil petani, kini terpaksa memilih menggunakan pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal.
"Dampaknya dari kesulitan mencari pupuk subsidi, petani kini telat melakukan aplikasi pupuknya. Kalau pun ada yang menggunakan pupuk non subsidi tapi jumlahnya tidak banyak karena harganya mahal," kata Otong, Kamis (10/9).
Hilangnya pupuk subsidi dipasaran ini, menurut Otong, diakibatkan alokasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Subang sudah habis. Sebab alokasinya pada tahun ini turun 35 persen dibanding tahun 2019.
Otang berharap pemerintah segera mengeluarkan alokasi pupuk subsidi tambahan untuk para petani khususnya di Kabupaten Subang. "Harapan saya agar pemerintah segera mengeluarkan alokasi tambahan pupuk subsidi untuk petani, supaya kebutuhan untuk petani segera terpenuhi," tambah Otong.
Sementara itu, Manager Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Fitria Ratu Pagih menegaskan bahwa ketersediaan stok pupuk bersubsidi jelang musim tanam kedua di tahun 2020 ini dipastikan aman.
Stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang lini III Kabupaten Subang mencapai 5.589 ton. Sedangkan realisasi penyaluran wilayah Subang untuk Urea mencapai 30.315 ton atau 101% dari ketentuan sebesar 29.920 ton.
Sehingga pihaknya belum bisa menyalurkan kembali pupuk bersubsidi ke Kabupaten Subang karena sudah melebihi alokasi dari Pemerintah.
"Saya pastikan ketersediaan stok pupuk susbidi saat ini di gudang lini III aman, kami siap menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi," kata Fitria.
Menurutnya stok pupuk urea bersubsidi wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah tercatat sebanyak 122.533 ton atau 1147% dari ketentuan Distan sebesar 10.687 ton. Sampai dengan hari ini Pupuk Kujang telah menyalurkan 104% pupuk subsidi kepada petani.
"Jumlah tersebut setara dengan sekitar 475.818 ton pupuk, dari ketentuan Distan sebesar 457.188 ton, dan Pupuk Kujang sudah menyalurkan sesuai alokasi dari pemerintah" jelas Fitria. (OL-13).
Baca Juga: Stok Pupuk Subsidi di Jabar, Banten dan sebagian Jateng Aman
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Kelompok Tani Tri Cipta menyerahkan sebanyak 500 kg bawang merah. Sebelumnya, telah diserahkan pula 230 kg cabai rawit merah kepada pedagang Pasar Cimindi.
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Persiapan yang dilakukan untuk memastikan masa tanam tak terganggu di antaranya ketersediaan pupuk bersubsidi.
Kemarau yang cukup panjang beberapa waktu lalu sempat mengganggu pola tanam di wilayah tersebut. Banyak petani yang terpaksa menunda masa tanam padi karena pasokan air yang terus berkurang.
Hasil panen hingga padi di Kabupaten Indramayu hingga akhir September ini sudah mencapai 996 ribu ton gabah kering pungut (GKP).
GURU Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengungkapkan bahwa fenomena gelombang panas tidak akan berdampak signifikan terhadap iklim di Indonesia.
Pembangunan sumur pantek di dua lokasi tersebut rencananya akan dianggarkan dari APBD Kabupaten Temanggung 2020. Untuk satu sumur dengan kedalaman 50 meter dianggarkan Rp75 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved