Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Atasi Kelangkaan LPG di Sragen, Pertamina Tambah Pasokkan 23.520 Tabung

Widjajadi
07/8/2025 16:12
Atasi Kelangkaan LPG di Sragen, Pertamina Tambah Pasokkan 23.520 Tabung
Warga membeli LPG 3 kilogram di agen.(MI/Widjajadi)

KELUHAN para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan ibu rumah tangga di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terkait kelangkaan dan mahalnya harga gas LPG 3 kilogram (kg) belakangan ini, direspons cepat Pertamina, dengan menambah pasokan sebanyak 23.520 tabung.

"Setelah sebelumnya menyalurkan tambahan fakultatif LPG 3 Kg di Kabupaten Sragen sebanyak 12.880 tabung pada 2 Agustus 2025, Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah kembali melakukan penambahan tabung LPG sebanyak 23.520 tabung," kata Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Taufiq Kurniawan, kepada Media Indonesia, Kamis (7/8).

Dengan adanya tanbahan dobel pasokan itu, wilayah Bumi Sukowati, julukan Sragen, total telah digelontor sebanyak 52.640 atau 118% lebih banyak dari pasokan normal harian. Taufiq mengatakan penambahan tersebut berdasarkan permintaan yang sebelumnya disampaikan pemerintah Kabupaten Sragen.

Lebih jauh Taufik memaparkan, pada 2 Agustus, penambahan fakultatif sebanyak 12.280 tabung, ternyata belum mencukupi sehingga perlu lagi digelontorkan 23.520 tabung gas LPG 3 kg. "Musim kemarau kering menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah, sehingga di sektor pertanian perlu bahan bakar pompa untuk pengairan lebih dari biasanya,” imbuh dia.

Ia mengapresiasi langkah Pemkab Sragen yang proaktif mengantisipasi situasi, ketika masyarakat di sektor pertanian memerlukan kebutuhan gas untuk menghidupkan mesin irigasi dan langsung berkoordinasi dengan Pertamina.

“Perlu masyarakat ketahui bahwa di situasi kekurangan stok LPG maupun BBM subsidi, peran Pemda suatu daerah sangat penting. Dikarenakan barang subsidi terbatas. Kita ikuti pola dan mengikuti kuota yang tersedia," jelas Taufik.

Pertamina, beber dia, terus mengikuti permintaan kebutuhan dari Pemda, tentunya berdasarkan proyeksi dan kalkulasi yang terukur. Pada saat yang sama, Pertamina juga meminta masyarakat dapat melakukan pembelian LPG 3 kg di pangkalan resmi Pertamina agar stok dan harganya dijamin sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan. “Selain itu, kami mengimbau hendaknya masyarakat bijak  menggunakan LPG 3 kg, dan tidak membeli secara berlebihan," seru Taufik.

Pertamina dalam situasi seperti kemarau ini, perlu waspada terhadap pergerakan spekulan. Pemda dan kepolisian juga harus melakukan pengawasan melekat. Yang jelas, kata dia, Pertamina mengingatkan semua pihak, jangan menganbil kesempatan adanya pemberitaan, sehingga membeli LPG yang harganya tidak sesuai HET.

"Kalau seperti ini yang untung hanya oknum spekulan masyarakat dirugikan. Bagi masyarakat atau pelaku usaha yang tidak berhak juga dilarang menggunakan LPG 3 kg, seperti untuk usaha binatu (laundry), restoran, perhotelan, dan masyarakat kalangan ekonomi atas juga kami minta untuk tidak merampas hak masyarakat miskin,” pungkas Taufik. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya