Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PULUHAN balon udara berukuran besar masih diterbanbangliarkan secara sembunyi-sembunyi di Pekalongan Rabu (17/4). Polisi gencar melakukan patroli mencegah dan mengoperasi balon liar tersebut.
Pemantauan Media Indonesia Rabu (17/4) festival balon udara tambat sejak pagi berlangsung di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan diikuti puluhan peserta. Ratusan penonton berjubel untuk menyaksikan kegiatan yang menjadi tradisi di daerah ini.
Balon udara berukuran besar satu persatu mulai mengudara, namun dengan ketinggian sekitar 20-30 meter karena ditambat.
Baca juga : Awas! Terbangkan Balon Udara secara Ilegal akan Ditindak
Sorak-sorai penonton dan genderang musik pengiring menambah keriuhan, ketika balon berukuran besar berwarna-warni dengan diameter 2-4 meter dan tinggi 5-10 meter mulai mengudara.
"Langit di atas Lapangan Mataram menjadi indah dengan warna-warni balon dan beraneka motif serta gambar," ujar Budi, 45, salah seorang penonton.
Sayangnya tidak hanya di area Festival Balon, ditemukan sekitar 40 balot yang diterbangliarkan di langit Pekalongan sekitar pukul 07.00 WIB.
Baca juga : Ganggu Jalur Penerbangan, Polres Pekalongan Sita 137 Balon Udara Raksasa
"Kita terus lakukan pemantauan di udara di tengah kegiatan Festival Balon tambat ini, ada puluhan terlihat balon diterbangliarkan," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Aslan Djunaid Rabu (17/4).
Menerbangliarkan balon udara berukuran besar itu, kata Achmad, sangat membahayakan penerbangan karena mengganggu pesawat terbang yang sedang melintas, sehingga telah dilakukan pelarangan untuk menghindari musibah.
"Tapi tetap saja ada yang nekat melanggar," imbuhnya.
Baca juga : Festival Balon Udara Hanya di Wonosobo dan Pekalongan, Kenapa?
Tradisi balon terbang di Pekalongan, lanjut Achmad, sudah difasilitasi yakni dengan adanya Festival Balon Pekalongan. Di mana peserta dapat memamerkan balon udara dengan cara ditambat dengan tali dengan ketinggian tertentu, sehingga tidak terbang bebas dan dapat mengganggu lalu lintas udara.
Kepala Polres Pekalongan Ajun Komisaris Besar Wahyu Rohadi mengatakan sebelumnya telah dilakukan sosialisasi dan patroli untuk mencegah penerbangan luar balon udara. Bahkan beberapa upaya menerbangliarkan balon dapat digagalkan dan disita petugas.
"Petugas terus gelar operasi, tetapi masih tetap ada yang nekat secara sembunyi-sembunyi," tambahnya.
Sesuai undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, menurut Wahyu, sanksinya cukup tegas dan jelas yakni bisa berupa pidana penjara dua tahun atau denda paling banyak Rp500 juta, tetapi tetap saja masih ada yang menerbangliarkan balon udara tersebut, meskipun berbagai antisipasi telah dilakukan.
"Lebih membahayakan lagi saat menerbangliarkan balon udara dengan digantungi petasan, seperti kejadian di Magelang lalu balon jatuh, hingga merusak rumah dan kendaraan warga lain," ujarnya. (Z-3)
KEBIASAAN menerbangkan balon udara tradisional sebagai hiburan masyarakat usai lebaran disebut sangat membahayakan penerbangan pesawat, sehingga perlu dilarang.
Festival balon udara ini berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung, baik dari kalangan mahasiswa, dosen, maupun masyarakat umum.
Dalam upaya menjaga keselamatan penerbangan selama perayaan Hari Raya Idulfitri, Kementerian Perhubungan telah memberlakukan peraturan ketat terhadap pelaksanaan Festival Balon Udara.
Program Herbi kali ini difokuskan untuk membantu warga yang terdampak bencana alam.
KEBAKARAN hebat melanda pabrik triplek di Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (25/5) malam.
Setelah singgah dan beristirahat di Klenteng Po An Thian, pada pagi rombongan Bhikkhu Thudong Minggu (4/5) bertolak melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur Magelang.
Pengunjung dapat menyaksikan koleksi batik karya Go Tik Swan, budayawan Tionghoa pelopor batik Indonesia yang menghasilkan lebih dari 200 motif batik antara tahun 1958 hingga 2008.
Divas Kesehatan Kota Pekalongan menggandeng sejumlah rumah sakit untuk melakukan skrining terhadap warga dengan menggelar gerakan cek kesehatan secara gratis.
TOTAL 11 warung milik BUMDes di Wisata Pantai Wonokerto di Desa Wonokerto Kulon, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, ludes terbakar pada Rabu (23/4) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved