Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KORLANTAS Polri mengungkap jumlah kasus kecelakaan selama periode mudik dan balik Lebaran 2024. Data hingga Minggu siang (14/4) sebanyak 2.419 kasus kecelakaan terjadi.
"Selama Operasi Ketupat ini secara nasional tadi sampai jam 13.00 WIB (Minggu), ada 2.419 kasus kecelakaan lalu lintas ya," kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan di melalui keterangan tertulis Senin (15/4).
Menurutnya, angka kecelakaan tersebut menurun jika dibandingkan dengan Operasi Ketupat tahun lalu. Persentase penurunannya sebanyak 18 persen. Adapun jumlah korban juga mengalami penurunan.
Baca juga : 41 Tewas dari 199 Kecelakaan Saat Lebaran
"Kalau dibandingkan dengan 2023, ada penurunan 18 persen yakni sebelumnya 2.968 (kecelakaan)," ujarnya.
Bukan hanya jumlah kecelakaan yang menurun, total korban meninggal juga terdapat penurunan.
"Meninggal juga demikian ya, ada penurunan dari 449 menjadi 358 artinya turun 20 persen ya. Kemudian untuk luka berat memang naik, luka ringan turun 23 persen," ungkap Aan.
Baca juga : Ganjil Genap Diberlakukan saat Mudik Lebaran 2024, Ketahui Waktu dan Lokasinya
Lebih lanjut, berdasarkan jenis kecelakaannya, yang paling banyak terjadi adalah adu banteng. Terbanyak kedua adalah tabrak depan belakang, disusul kecelakaan tunggal.
"Artinya kemungkinan masalah konsentrasi kelelahan masih cukup dominan untuk terjadinya kecelakaan lalu lintas," ucap dia.
Aan membeberkan, paling banyak kendaraan yang terlibat kecelakaan selama musim mudik ini adalah sepeda motor. Meski begitu, jumlahnya menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga : Anggota Komisi V DPR Apresiasi Kinerja Kapolri Amankan Arus Mudik 2023
"Alhamdulilah ada penurunan jumlah kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. Dari 3.811 pada tahun ini hanya 3.123 atau turun 18," papar Aan.
Menurutnya faktor yang memengaruhi penurunan kecelakaan roda dua yakni adanya mudik bersama gratis menggunakan kendaraan besar seperti bus
"Ini kemungkinan ya, banyak faktor yang mempengaruhi berkurangnya sepeda motor ini. Salah satunya mudik bersama, berkurangnya masyarakat yang mudik menggunakan sepeda motor," tutur dia. (Far/Z-7)
Pada periode Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2025, puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 dengan 50.576 penumpang dan 324 penerbangan.
Angka ini merupakan akumulasi dari ruas operasional yang terpantau sejak 21 Maret hingga 10 April 2025 serta ruas fungsional yang beroperasi mulai 24 Maret hingga 10 April 2025.
PT Jasa Marga Tbk menutup operasi Satuan Tugas (Satgas) Jasa Marga Siaga Operasional Idul Fitri 1446 H/2025 yang memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
WAKIL Ketua MPR Abcandra Muhammad Akbar Supratman didampingi Wakil Bupati Donggala Taufik M Burhan, melepas ratusan santri usai libur Lebaran.
Dalam laporan terbarunya, kepolisian mencatat terjadi penurunan signifikan sebesar 30% selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
DEPUTI Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polkam, Brigjen Asep Jenal Ahmadi, mengatakan lalu lintas arus mudik hingga arus balik mengalami penurunan.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sama lintas sektor dan pemanfaatan teknologi seperti ETLE, CCTV, dan sistem pengawasan terpadu di lapangan.
Korlantas Polri juga menerapkan aturan surat izin mengemudi (SIM) dengan sistem poin. SIM terancam dicabut bila pemilik kerap melakukan pelanggaran lalu lintas.
Korlantas Polri juga menerapkan aturan surat izin mengemudi (SIM) dengan sistem poin. SIM terancam dicabut bila pemilik kerap melakukan pelanggaran lalu lintas.
Aan menjelaskan dalam masing-masing SIM pengendara itu terdapat 12 poin. Jumlah poin akan berkurang setiap pengendara melakukan pelanggaran lalu lintas.
Masyarakat harus menggunakan jasa mudik yang resmi untuk mencegah kecelakaan serupa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved