Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih terus mengalami peningkatan tajam. Hingga Rabu, 3 April 2024 tercatat pasien DBD di Garut mencapai 735 orang, dengan 1 orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, kasus DBD yang terjadi di wilayahnya sejak awal bulan Januari, Februari dan Maret mengalami peningkatan signifikan. Kenaikannya mencapai hampir empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2023, yakni sebanyak 195 kasus.
"Dalam upaya menekan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengambil berbagai langkah preventif. Salah satunya itu mempromosikan angka bebas jentik (ABJ) dengan mendorong agar masyarakat supaya menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti," katanya, Rabu (3/4).
Baca juga : Waspada Gejala DBD, Agar Kondisi tidak Menjadi Berat
Leli mengatakan, peningkatan kasus DBD di Garut terus meningkat seiring musim hujan dan masih banyak ditemukannya di tempat perindukan nyamuk aedes aegypti (larva) di permukiman warga. Karena itu kegiatan 3M plus terus dilakukan bersamaan dengan fogging.
"Kami melakukan penyelidikan Epidemiologi pada setiap temuan kasus langsung ke lokasi rumah pasien DBD, untuk penelusuran adanya kasus tambahan dan penilaian cepat (Rapid Assessment) kondisi lingkungan rumah dan sekitarnya dalam memastikan vektor penular," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan epidemiologi pada setiap temuan kasus secara langsung ke lokasi rumah pasien DBD, serta menyediakan bahan medis habis pakai (BHMP) rapid test sebagai diagnostik cepat, yaitu RDT DBD Combo di seluruh Fasyankes.
"Kami akan mengedukasi masyarakat secara masif tentang tanda bahaya penyakit DBD agar segera melaporkan atau mengakses fasyankes dan mengingatkan kembali supaya masyarakat dengan edukasi secara masif tentang tanda bahaya (atau) warning sign penyakit DBD seperti muntah terus menerus, nyeri tekan pada perut, mimisan, perdarahan gusi, kulit dan demam tinggi untuk segera melaporkan maupun mengakses fasyankes," tandasnya.
(Z-9)
Korban hilang pada Sabtu (5/7) sekitar pukul 16.30 WIB di kawasan Pengkolan Mala, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
SATUAN Reserse Kriminal Polres Garut berhasil mengungkap dan menangkap dua orang pelaku penggelapan kopi seberat 7.922 kg biji kopi kering senilai lebih dari Rp760 juta.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
Bank Woori Saudara Cabang Garut menggelar edukasi literasi keuangan di SDN Regol 4 dan SMK Al-Istiqomah Garut.
Musim hujan membuat kasus DBD meningkat. Salah satu penyebabnya, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masih rendah.
Hujan deras yang terjadi di Garut menyebabkan aliran Sungai Cimanuk meluap dan merendam 269 rumah dengan ketinggian air rata-rata setiap rumah 30 sentimeter.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved