Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RIBUAN pengungsi di Demak dan Kudus mulai meninggalkan lokasi pengungsian untuk kembali ke rumah masing-masing, setelah banjir surut.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (26/3) ribuan pengungsi asal Demak yang berada di beberapa kantong yakni Gedung DPRD Kudus, Graha Mustika Jati, Gedung Muslimat NU Loram Kulon, Gedung Jam'iyyatul Hujjaj Kudus (JHK), Pasar Saerah, rumah warga di Desa Undaan Lor, Loram Kulon, Loram Wetan, Pasuruhan Lor, dan Jati Kulon.
Menggunakan armada milik TNI, Polri, Pemkab Kudus maupun pihak lain, ribuan pengungsi secara bergelombang diangkut pulang ke desa masing-masing, karena banjir merendam Demak dan Kudus selama dua pekan telah surut dan kering.
Baca juga : Banjir di Demak dan Kudus Belum Surut, Pengungsi Terus Bertambah
"Tanggul jebol di Sungai Wulan sudah ditambal dan banjir juga sudah kering setelah disedot menggunakan 22 pompa," ujar Kepala BPBD Demak Agus Nugroho Luhur.
Camat Jati, Kabupaten Kudus Fiza Akbar mengatakan jumlah pengungsi yang berada di 20 posko pengungsian berjumlah 3.177 jiwa. Dengan rincian bayi 0-6 bulan 23 jiwa, bayi 6-12 bulan 8 jiwa, balita 1-5 tahun 226 jiwa, anak 6-12 tahun 267 jiwa, remaja 12-25 tahun 598 jiwa, dewasa 26-55 tahun 1.745 jiwa, dan usia di atas 55 tahun 304 jiwa. Selain itu terdapat tiga ibu hamil dan tiga jiwa disabilitas.
"Dapur umum yang dipertahankan dibuka untuk kantong-kantong yang masih ada pengungsian," imbuhnya.
Baca juga : 183 TPS di Demak Diusulkan Pemilu Susulan
Serupa, ribuan pengungsi dari beberapa kawasan di Kudus juga dipulangkan. Kepala Polres Kudus Ajun Komisaris Besar Dydit Dwi Susanto mengungkapkan untuk pemulangan pihaknya menurunkan ratusan petugas dan puluhan armada untuk membantu pengangkutan barang dan pengungsi dari lokasi penampungan ke kampung halaman masing-masing.
Tidak hanya menggunakan armada milik Polri, demikian Dydit, proses pemulangan ini juga menggunakan armada milik Kodim 0722/Kudus, BPBD Kudus, instansi terkait serta relawan.
"Kita bantu pemulangan hingga ke desa mereka," ujarnya. (Z-3)
BANJIR rob yang terjadi di kawasan Sayung Kabupaten Demak masih terus berlangsung. Banjir rob yang sudah berlangsung sejak 1990 ini dapat ditangani cepat hanya dengan pembangunan tanggul laut.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob yang melanda wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mulai surut berkat upaya intensif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Hingga Selasa (10/6) malam banjir rob merendam di Jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
Warga rela menginap di Madjid Agung Demak yang dibangun oleh para wali tersebut, mereka tampak bergembira ketika mendapatkan bagian dari tumpeng dan gunungan.
SEORANG anggota DPRD Kudus berinisial S bersama 4 orang lainnya ditangkap polisi karena sedang bermain judi. Polres Kudus kemudian mendapat belasan karangan bunga berisi dukungan.
Tim Gabungan melakukan inspeksi dengan mendatangi 8 lokasi agen dan distributor beras di Kabupaten Kudus untuk melakukan pengecekan beras terkait beras oplosan.
Selama enam bulan yakni Januari - Juni, ditemukan 81 kasus pengidap Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
RIBUAN orang berasal dari berbagai daerah sejak Minggu (6/7) dini hari sudah memadati Kompleks Makam Sunan Kudus dan Masjid Menara Kudus. Ada yang ingin mengejar berkah nasi jangkrik.
SEORANG pendaki wanita Jovita Diva Prabudawardani, 21, yang jatuh di jurang sedalam 50 meter di Puncak Natas Angin di Rahtawu, Kawasan Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia
Sampah menumpuk terutama plastik di bawah jembatan, ungkap Agus Riawan, acapkali mengakibat saluran tersumbat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved