Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SETELAH diguyur hujan dan terendam banjir pada Rabu (20/3), lahan sawah hendak yang ditanami palawija di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terancam gagal tanam. Pasarnya lahan yang sedang olah tanah untuk pembuatan bedeng menanam itu telah terendam bercampur lumpur.
Lokasi terendam banjir dan bercampur lumpur itu adalah di Kecamatan Delima. Antara lain di Desa Masjid Reubee, Geudong, Daboh, dan Desa Ceurih Keupula. Rancananya para petani yang bulan lalu baru memanen padi itu hendak menanam semangka, kacang hijau, bawang merah mentimun dan cabai merah.
Padahal menanam palawija di kawasan setempat merupakan pengganti atau beralih dari menanam padi musim gadu (musim tanam kedua). Guna menghindari fenomena El Nino yang diperkirakan akan melanda beberapa bulan ke depan.
Baca juga : Hama Ulat Penggerek Batang Serang Lahan Sawah di Aceh
Apalagi di musim panen padi rendengan bulan lalu banyak lahan sawah terserang hama wereng cokelat dan penyakit kresek. Itu sebabnya sebagian petani, hasil panen padi mereka menurun berkisar 30% hingga 40% dari biasanya.
"Usaha menanam palawija ini untuk menutupi kekurangan hasil produksi gabah bulan lalu. Sebagian lahan sawah di sini tidak bisa menanam padi pada musim gadu, karena krisis sumber air irigasi teknik. Apalagi berdasar pengalaman kami, ini awal musim kemarau atau sampai fenomena El Nino," tutur Muslim, warga Kecamatan Delima.
Agar olah tanah untuk menanam berbagai kacang-kacangan buah segar dan sayuran bisa dilanjutkan lagi. Sebagian lahan yang kondisi air sudah surut, mulai ditata dan perlakukan kembali.
"Kalaupun dialihkan untuk menanam padi, belum tentu berhasil karena berhadapan dengan musim kemarau. Ini dicoba usaha kembali supaya tidak merugi ongkos traktor olah tanah" tambah warga lainnya. (Z-3)
PETANI kakao di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, tidak lagi bersemangat pergi ke kebun. Sejak dua bulan terakhir, harga biji kakao turun.
Ini bukan sekadar imbauan tetapi motivasi bagi seluruh jajaraan, dan pihaknya pun ikut membantu mencari bibit unggul.
Ini merupakan tugu raksasa berbentuk biji melinjo (eneuk Mulieng) gerbang memasuki Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Masa tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh diperpanjang mulai Senin (9/12) hingga Minggu (22/12) Desember 2024 (14 hari ke depan).
SEBANYAK 11 lokasi TPS rawan banjir di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh di pindah ke tempat lain yang lebih aman.
Di Kecamatan Delima, banjir akibat hujan deras dan luapan Sungai Krueng Teuku Chik Di Reubee dan Sungai Krueng Baro itu merendam puluhan desa.
Di tengah cuaca panas, para petani beralih menanam tanaman sayuran, kacang-kacangan, palawija atau sayuran lainnya yang mampu beradaptasi dengan cuaca.
lahan seluas 5 hektare berada di Kampung Tanjung, Karanganyar, Gunung Tandala, Talagasari, Kersamenak, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, semuanya dalam kondisi terancam kekurangan
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
BPBD menghimbau masyarakat untuk menamam palawija dan menyiapkan kebutuhan pompa air, dan lubang biopori sebagai resapan air jelang kemarau.
Warga yang menerima Suguh Hati di kantor PTPN III, terdiri dari 18 warga yang selama ini bercocok tanam di lahan HGU dan dua warga yang memiliki rumah di atas lahan tersebut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved