Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PTPN III Kebun Bangun kembali melanjutkan pemberian Suguh Hati (tali asih) kepada warga yang selama ini mengelola areal Hak Guna Usaha (HGU) afdeling 4 Kelurahan Bah Sorma dan Gurilla di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Warga yang menerima Suguh Hati di kantor PTPN III Afdeling 4, Jum'at (24/2), terdiri dari 18 warga yang selama ini bercocok tanam di lahan HGU dan dua warga yang memiliki rumah sederhana di atas areal tersebut. Mereka langsung mengembalikan areal yang dikuasai ke pihak PTPN III Kebun Bangun.
"Ini adalah bentuk keperdulian PTPN III kepada warga yang selama ini ada di atas lahan HGU. Kami berharap apa yang diberikan bisa dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya dan membawa manfaat kepada Bapak-Ibu sekalian," ujar Asisten Kebun Bangun, Doni Manurung, seperti tertera dalam keterangan resmi dari pihak PTPN.
Dalam kesempatan itu, Doni berharap para penerima Suguh Hati bisa ikut berperan memberi pengertian kepada warga yang masih bertahan, bahwa apa yang dilakukan PTPN III adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan, yakni mempertahankan keberadaan areal Hak Guna Usaha.
Syaifuddin Saragih, salah seorang penerima Suguh Hati mengakui, selama ini ikut terpengaruh dengan adanya suara-suara yang mendorongnya bertahan di lahan HGU. Namun, setelah berpikir secara jernih, akhirnya ia menyadari kalau lahan yang dikuasai dan diusahainya itu adalah lahan perkebunan negara yang harus dikembalikan.
"Ya akhirnya saya kembalikan lah ke PTPN III karena itu memang haknya mereka. Saya juga bersyukur bisa mendapatkan Suguh Hati yang bisa saya manfaatkan," ujar Saragih, sesaat setelah menerima Suguh Hati yang diberikan langsung Manejer Kebun Bangun Febriandi Bangun.
Secara terbuka Syaifuddin Saragih mengungkapkan siap membongkar sendiri bangunan miliknya di atas lahan HGU hari itu juga. Dibantu petugas dari PTPN III Kebun Bangun, dalam waktu singkat bangunan rumah sederhana Saragih dibongkar total.
Menurut data, hingga saat ini hanya tinggal 5% areal HGU yang masih diduduki penggarap atau sekitar 27 pintu rumah dan perladangan palawija. Dalam beberapa hari ke depan juga sudah ada warga yang akan mengembalikan areal garapannya ke PTPN III.
Sementara itu, proses pembersihan areal HGU No.1 afdeling 4 kebun Bangun terus berlanjut. Areal yang sudah dibersihkan dari para penggarap langsung diolah dan ditanami bibit kelapa sawit.(RO/M-3)
Kontribusi industri kelapa sawit sebagai penyumbang devisa terbesar negara kini menghadapi ancaman baru yaitu regulasi yang saling tumpang tindih dan ketidakpastian hukum.
DALAM beberapa pemberitaan, pemerintah menyatakan bahwa produksi minyak kelapa sawit nasional ditargetkan mencapai 100 juta ton pada tahun Indonesia emas 2045.
Pasar properti di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menunjukkan tren pertumbuhan positif. Faktor utama yang mendorong perkembangan ini adalah stabilnya harga komoditas lokal.
Pemerintah terus memperkuat komitmennya terhadap pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui berbagai langkah strategis, salah satunya dengan Perpres Nomor 16 Tahun 2025.
Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) secara resmi mengumumkan transisi kepemimpinan eksekutifnya.
Sistem tracing itu akan memuat data penting seperti sertifikasi lahan, titik koordinat kebun, status legalitas, serta aspek lingkungan dan sosial yang terkait.
Di tengah cuaca panas, para petani beralih menanam tanaman sayuran, kacang-kacangan, palawija atau sayuran lainnya yang mampu beradaptasi dengan cuaca.
lahan seluas 5 hektare berada di Kampung Tanjung, Karanganyar, Gunung Tandala, Talagasari, Kersamenak, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, semuanya dalam kondisi terancam kekurangan
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
BPBD menghimbau masyarakat untuk menamam palawija dan menyiapkan kebutuhan pompa air, dan lubang biopori sebagai resapan air jelang kemarau.
Lahan sawah hendak yang ditanami palawija di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terancam gagal tanam karena banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved