Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FENOMENA El Nino tidak menyurut minat petani di kawasan Provinsi Aceh untuk bercocok tanam. Di tengah cuaca panas, para petani beralih menanam tanaman sayuran, kacang-kacangan, palawija atau sayuran lainnya yang mampu beradaptasi dengan cuaca.
Itu dilakukan untuk mengisi kekosongan lahan sawah karena tidak bisa menanam padi musim gadu, akibat krisis sumber air dan dilanda
fenomena alam El Nino.
Karena itu, para petani di Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kini marasa riang gembira. Pasalnya lahan sawah mereka sedang memasuki musim panen kacang tanah.
Baca juga : Kenduri Bubur Beras Sambut Panen Raya di Aceh
"Itu merupakan lahan sawah yang musim gadu (musim tanam kedua) tidak bisa ditanami padi, karena kekeringan dan kemarau panjang," tutur Kasubbag Program dan Keuangan Kecamatan Pumpang Tiga Mustamar Arifina, Selasa (10/9).
Dikatakan Mustamar, mereka berharap pemerintah atau dinas terkait untuk mengontrol harga kacang tanah supaya tidak anjlok. Pihaknya khawatir bilang harga anjlok, semangat atau motivasi petani menurun untuk menanam lagi ke depan.
"Karena sudah menjadi kebiasaan, kalau datang musim panen, harga pun jadi permainan pedagang besar," tutur Mustamar.
Baca juga : Dampak El Nino, Usai Panen Semangka Petani Aceh Beralih Menanam Melon
Adapun Keuchik (kepala desa) Padang, Zulkifli, mengatakan semangat untuk menanam tanaman pangan atau palawija lainnya cukup semangat. Padahal, para petani kacang merah itu harus mengeluarkan biaya sendiri dari nol.
"Ini murni hasil jerih payah ratusan petani sendiri dari menajuk benih hingga biaya perawatan. Hasil panen padi ini bukan saja untuk dikonsumsi, tapi juga untuk dijual sebagai biaya hidup," tutur Zulkifli.
Dari pemantauan Media Indonesia, lokasi yang mulai panen bawang merah di Pidie itu antara lain di Desa Gampong Blang, Desa Cot Ara, Sagoe, dan Desa Padang.
Sebagian lahan kacang tanah itu merupakan sawah sendiri dan sebagian lainnya lahan sewa.
"Menyikapi musim kemarau dan cuaca panas, awalnya petani hendak menanam bawang merah. Ternyata krisis sumber air karena sulit membuat sumur akibat berpasir sehingga mudah longsor. Akhirnya memilih kacang tanah karena lebih bandel dan tidak banyak membutuhkan penyiraman," tutur Nurdin, petani kacang merah di Desa Padang Simpang Tiga. (MR/J-3)
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
PEMERINTAH Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menyikapi pemberitaan terkait kondisi udara di wilayahnya melakukan sejumlah langkah antisipasi menghadapi polusi udara
Pemprov DKI ingatkan instalasi listrik di rumah untuk mencegah kebakaran. Upaya itu sebagai mitigasi menghadapi el nino.
BMKG mengatakan saat ini Indonesia dilanda fenomena El Nino yang membuat musim kemarau lebih panjang, hingga awal 2024.
Ratusan ribu jiwa yang tersebar di 40 kecamatan yang ada di Kabpaten Bogor, kini mengalami kesulitan air bersih.
Luas lahan tebu di tiga pabrik yang ada di wilayah kerja mereka mencapai 18 ribu hektare. Dari luas lahan tersebut ditargetkan menghasilkan 1,2 juta ton tebu.
Selamatan giling merupakan proses kearifan lokal yang biasa digelar sebelum memulai giling tebu
Yang menarik pada panen kali ini, Poktan ini menggunakan teknologi combine harvester untuk mempercepat proses panen dan meminimalkan kehilangan hasil.
Aplikasi bakteri pereduksi nitrat terpilih yang memiliki aktivitas mereduksi N2O tinggi dapat menurunkan emisi N2O di lahan sawah.
Harga beras medium mulai mengalami penurunan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar). Sedangkan untuk beras premium kini harganya masih tinggi.
Areal yang memasuki masa panen Maret ini adalah yang masa tanamnya pada Desember lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved