Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Berkah El Nino, Petani di Aceh Mampu Panen Puluhan Kilogram Kacang Tanah

Amiruddin Abdullah Reubee
10/9/2024 15:40
Berkah El Nino, Petani di Aceh Mampu Panen Puluhan Kilogram Kacang Tanah
Petani di Aceh panen kacang di tengah cuaca panas akibat fenomena El Nino.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

FENOMENA El Nino tidak menyurut minat petani di kawasan Provinsi Aceh untuk bercocok tanam. Di tengah cuaca panas, para petani beralih menanam tanaman sayuran, kacang-kacangan, palawija atau sayuran lainnya yang mampu beradaptasi dengan cuaca.

Itu dilakukan untuk mengisi kekosongan lahan sawah karena tidak bisa menanam padi musim gadu, akibat krisis sumber air dan dilanda
fenomena alam El Nino.

Karena itu, para petani di Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kini marasa riang gembira. Pasalnya lahan sawah mereka sedang memasuki musim panen kacang tanah.

Baca juga : Kenduri Bubur Beras Sambut Panen Raya di Aceh

"Itu merupakan lahan sawah yang musim gadu (musim tanam kedua) tidak bisa ditanami padi, karena kekeringan dan kemarau panjang," tutur Kasubbag Program dan Keuangan Kecamatan Pumpang Tiga Mustamar Arifina, Selasa (10/9).

Dikatakan Mustamar, mereka berharap pemerintah atau dinas terkait untuk mengontrol harga kacang tanah supaya tidak anjlok. Pihaknya khawatir bilang harga anjlok, semangat atau motivasi petani menurun untuk menanam lagi ke depan.

"Karena sudah menjadi kebiasaan, kalau datang musim panen, harga pun jadi permainan pedagang besar," tutur Mustamar.

Baca juga : Dampak El Nino, Usai Panen Semangka Petani Aceh Beralih Menanam Melon

Adapun Keuchik (kepala desa) Padang, Zulkifli, mengatakan semangat untuk menanam tanaman pangan atau palawija lainnya cukup semangat. Padahal, para petani kacang merah itu harus mengeluarkan biaya sendiri dari nol.

"Ini murni hasil jerih payah ratusan petani sendiri dari menajuk benih hingga biaya perawatan. Hasil panen padi ini bukan saja untuk dikonsumsi, tapi juga untuk dijual sebagai biaya hidup," tutur Zulkifli.

Dari pemantauan Media Indonesia, lokasi yang mulai panen bawang merah di Pidie itu antara lain di Desa Gampong Blang, Desa Cot Ara, Sagoe, dan Desa Padang.

Sebagian lahan kacang tanah itu merupakan sawah sendiri dan sebagian lainnya lahan sewa.

"Menyikapi musim kemarau dan cuaca panas, awalnya petani hendak menanam bawang merah. Ternyata krisis sumber air karena sulit membuat sumur akibat berpasir sehingga mudah longsor. Akhirnya memilih kacang tanah karena lebih bandel dan tidak banyak membutuhkan penyiraman," tutur Nurdin, petani kacang merah di Desa Padang Simpang Tiga. (MR/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya