Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
FENOMENA El Nino tidak menyurut minat petani di kawasan Provinsi Aceh untuk bercocok tanam. Di tengah cuaca panas, para petani beralih menanam tanaman sayuran, kacang-kacangan, palawija atau sayuran lainnya yang mampu beradaptasi dengan cuaca.
Itu dilakukan untuk mengisi kekosongan lahan sawah karena tidak bisa menanam padi musim gadu, akibat krisis sumber air dan dilanda
fenomena alam El Nino.
Karena itu, para petani di Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kini marasa riang gembira. Pasalnya lahan sawah mereka sedang memasuki musim panen kacang tanah.
Baca juga : Kenduri Bubur Beras Sambut Panen Raya di Aceh
"Itu merupakan lahan sawah yang musim gadu (musim tanam kedua) tidak bisa ditanami padi, karena kekeringan dan kemarau panjang," tutur Kasubbag Program dan Keuangan Kecamatan Pumpang Tiga Mustamar Arifina, Selasa (10/9).
Dikatakan Mustamar, mereka berharap pemerintah atau dinas terkait untuk mengontrol harga kacang tanah supaya tidak anjlok. Pihaknya khawatir bilang harga anjlok, semangat atau motivasi petani menurun untuk menanam lagi ke depan.
"Karena sudah menjadi kebiasaan, kalau datang musim panen, harga pun jadi permainan pedagang besar," tutur Mustamar.
Baca juga : Dampak El Nino, Usai Panen Semangka Petani Aceh Beralih Menanam Melon
Adapun Keuchik (kepala desa) Padang, Zulkifli, mengatakan semangat untuk menanam tanaman pangan atau palawija lainnya cukup semangat. Padahal, para petani kacang merah itu harus mengeluarkan biaya sendiri dari nol.
"Ini murni hasil jerih payah ratusan petani sendiri dari menajuk benih hingga biaya perawatan. Hasil panen padi ini bukan saja untuk dikonsumsi, tapi juga untuk dijual sebagai biaya hidup," tutur Zulkifli.
Dari pemantauan Media Indonesia, lokasi yang mulai panen bawang merah di Pidie itu antara lain di Desa Gampong Blang, Desa Cot Ara, Sagoe, dan Desa Padang.
Sebagian lahan kacang tanah itu merupakan sawah sendiri dan sebagian lainnya lahan sewa.
"Menyikapi musim kemarau dan cuaca panas, awalnya petani hendak menanam bawang merah. Ternyata krisis sumber air karena sulit membuat sumur akibat berpasir sehingga mudah longsor. Akhirnya memilih kacang tanah karena lebih bandel dan tidak banyak membutuhkan penyiraman," tutur Nurdin, petani kacang merah di Desa Padang Simpang Tiga. (MR/J-3)
FENOMENA alam El Nino yang sedang menyelimuti wilayah Provinsi Aceh sudah berlangsung sekitar tiga bulan.
Di kawasan Desa Dayah Caleue, Kecamatan Indrajaya misalnya, hasil panen kali ini menurun luar biasa.
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
Menurut Bupati, produktivitas pada musim tanam kedua tahun ini tidak lepas dari beberapa faktor pendukung.
Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan apresiasi kepada PTPN IV PalmCo bersama Rumah Sawit Indonesia (RSI) yang berhasil melakukan panen perdana padi gogo seluas 5 hektare (ha).
Pengadaan pupuk yang tidak lagi memerlukan banyak persetujuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Dengan penyederhanaan regulasi, diharapkan produksi pertanian akan meningkat.
Aplikasi bakteri pereduksi nitrat terpilih yang memiliki aktivitas mereduksi N2O tinggi dapat menurunkan emisi N2O di lahan sawah.
Panen di sejumlah wilayah Kabupaten Sukoharjo masih dijual bebas, meski harga GKP (gabah kering panen) di bawah harga HPP Pemerintah.
Sesuai dengan arahan pemerintah untuk melakukan penyerapan gabah/beras petani dalam negeri, Perum Bulog siap melakukan penyerapan di titik-titik panen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved