Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOLABORASI untuk kampanye imunisasi rutin pada anak bisa dari berbagai pihak, termasuk peran ulama. Sosok ulama bisa merangkul masyarakat dengan persuasif agar anaknya mau diimunisasi sehingga terlindung dari penyakit.
"Keterlibatan para ulama terhadap vaksinasi sangat penting sekali, keyakinan akan keharusan imunisasi itu kan ada di fatwa dari majelis ulama," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso, Sabtu (9/3).
Diketahui masih banyak masyarakat yang disinformasi terkait imunisasi. Padahal imunisasi rutin pada anak dapat mencegah penyakit yang sebetulnya bisa dicegah seperti polio.
Baca juga : Ingin Tahu Vaksin Apa Saja yang Anda Butuhkan? Ingat Saja HALO
Selain itu, kehalalan vaksin yang juga diperhatikan oleh masyarakat muslim juga bisa dijelaskan dari dokter atau ulama sebagai pemuka agama.
"Kehalalan vaksin memang menjadi isu yang terus-menerus, bagaimana menjelaskan ke masyarakat sebetulnya pandangan dari sudut agama tidak hanya Islam, dari sudut agama-agama lain juga seperti apa tentang imunisasi ini," ujarnya.
Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya pemberian imunisasi kepada dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat sekaligus bekal untuk menuju Indonesia Maju 2045.
Baca juga : Diare Penyebab Kematian Tertinggi Anak setelah Pneumonia
"Program promotif preventif untuk anak-anak itu, pertama keluarganya harus diedukasi, kedua harus lebih sering diskrining dan yang ketiga imunisasi. Ini tiga program utama di preventif care," kata Budi.
Pemberian imunisasi menjadi salah satu intervensi paling efektif untuk memberikan kekebalan tambahan pada anak sehingga mereka terlindungi dari paparan virus penyebab penyakit tersebut.
"Dua dari tiga imunisasi, yaitu PCV dan Rotavirus, kita berikan karena kita lihat anak-anak kita paling banyak meninggalnya karena apa. Salah satu penyebab utamanya adalah infeksi. Infeksi yang tinggi itu karena pneumonia dan diare," pungkasnya. (Z-6)
Acara itu juga merupakan ajang silaturahmi, kajian dan konsolidasi, yang bakal dihadiri sekitar 200 ulama dan tokoh masyarakat Jawa Barat.
ULAMA Aceh yang juga bakal Calon Wakil Gubernur Aceh Teungku Muhammad Yusuf bin Abdul Wahab atau akrab disapa Tu Sop meninggal dunia pada Sabtu (7/9) pagi.
Adapun Vivit Dinarini Atnasari berpasangan dengan Zaimul Umam Nursalim (Gus Umam) dan diusung 10 partai politik.
Menghilangkan dan/atau merusak alat peraga/atribut pemilu yang sah menurut hukum negara adalah haram.
Pasangan RIDO menandatangani 16 poin pakta integritas dalam Mudzakaroh Ulama dan Tokoh Jakarta.
Selain pengawalan di rumah duka, personel disebar ke beberapa titik untuk mengurai jika terjadi kemacetan di rute pengantaran jenazah ke rumah duka, maupun ke pemakaman.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup, perempuan harus menerima vaksin sebelum menikah dan hamil
Vaksin HPV bagi laki-laki mencakup perlindungan terhadap risiko terjadinya kutil anogenital hingga 90 persen.
Jangan meninggalkan sampah di dalam dan luar rumah karena bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan telur
Melakukan suntik 3 vaksin sebelum menikah akan melindungi diri sendiri, pasangan dan keturunan.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved