Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KASUS Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jepara kembali meningkat hingga mencapai 824 pasien harus menjalani perawatan di rumah sakit dan puskesmas, sebanyak 15 pasien di antaranya meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (29/2) meskipun Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah telah menetapkan darurat demam berdarah dengue, namun serangan nyamuk aedes aegypti masih belum terkendali hingga jumlah pasien terpapar DBD terus meningkat dan ratusan orang kini dirawat di rumah sakit dan puskesmas.
Ruang rawat sejumlah rumah sakit di Kabupaten Jepara sebelumnya masih menyisakan beberapa ruangan, kini semua penuh karena banyak pasien DBD harus menjalani perawatan, bahkan seluruh ruang rawat di puskesmas di daerah itu juga penuh dengan pasien hingga mengakibatkan tenaga medis dan kesehatan terlihat kewalahan menangani.
Baca juga : Pemkab Jepara Tetapkan Darurat DBD
"Jumlah penderita DBD semakin bertambah, jika sebelumnya selama dua bulan jumlahnya baru sekitar 500 pasien kini meningkat menjadi 824 pasien, yakni 689 pasien suspek dan 120 pasien positif DBD," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara Eko Cahyo Supeno Kamis (29/2).
Selain bertambahnya jumlah penderita DBD, demikian Eko Cahyo Supeno, jumlah pasien meninggal dunia juga meningkat dari sehari sebelumnya 12 orang menjadi 15 orang, bahkan karena banyaknya pasien DBD ini seluruh rumah sakit dan puskesmas penuh.
"Pasien harus antre untuk rawat inap di rumah sakit maupun puskesmas," tambahnya.
Baca juga : Kasus DBD di Banyumas Melonjak, 9 Orang Dilaporkan Meninggal
Meskipun sejak Rabu (28/2) Pemerintah Kabupaten Jepara telah menetapkan tanggap darurat DBD, lanjut Eko Cahyo Supeno, namun kasus DBD di daerah ini terus meningkat, sehingga berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah penyebaran dan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dan penanganan pasien.
"Kita telah meminta rumah sakit menambah ruang perawatan karena banyaknya pasien belum tertangani, bahkan RSUD Kartini Jepara juga telah menambah ruang rawat," ujar Eko Cahyo Supeno.
Selain itu, ungkap Eko Cahyo Supeno, pemerintah daerah terus mengajak warga untuk waspada dan melakukan pembasmian jentik nyamuk di rumah dan lingkungan masing-masing, selain itu di ku awasan tertentu dilakukan pengasapan foging.
"Kita gandeng pemerintah kecamatan dan desa serta instansi terkait untuk bersama melakukan pembasmian," tambahnya. (Z-4)
Pelaksanaan gebyar dipusatkan di Desa Kertasari, Kecamatan Weru, Kamis (14/8). Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mencanangkan gerakan itu.
PENGUATAN peran orangtua dibutuhkan dalam mendukung upaya meningkatkan kualitas kesehatan keluarga di tanah air.
Dokter spesialis penyakit dalam mengatakan orang dewasa yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta punya risiko keparahan yang lebih tinggi saat terkena demam berdarah dengue atau DBD
Pemerintah Kota Malang bersama Dinas Kesehatan, TP PKK Jawa Timur, dan Enesis Group meluncurkan program Gerakan Berantas Nyamuk Bersama 3M+ Mengoles: Keluarga Sehat dan Bebas DBD.
Peningkatan kasus tetap harus diwaspadai bersama. Masyarakat harus terus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
TAMBANG galian C yang longsor di Desa Bungu, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah,diduga tidak berizin.
Selain melakukan olah TKP di lokasi tebing setinggi 20 meter yang longsor tersebut, polusi juga meminta keterangan sejumlah saksi.
Aksi tersangka berhasil dibongkar polisi berawal dari banyaknya laporan dari petani di Jepara yang kehilangan alat pertanian traktor masuk ke kepolisian.
Bahkan berdasarkan pemeriksaan juga, ketiga WNA asal Iran ini melakuhan aksinya di dua tempat yakni Pasar Ratu dan Pasar Welahan, Kabupaten Jepara,
Petugas mendatangi sejumlah tempat kejadian perkara (TKP) merupakan kos-kosan di Kabupaten Jepara yang dipergunakan tersangka S,21, predator seksual sebagai ajang kejahatan seksualnya.
Tersangka S (21), seorang pemuda asal Jepara kini dijerat sebagai pelaku Kejahatan seksual dengan korban sebanyak 31 anak berusia 12 hingga 17 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved