Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DINAS Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta menggelar kongres anak dan CINEMA #15 Children Engaging and Moving in Action dan Kongres anak.
Duta anak Kota Yogyakarta, Monica Nirwasita Agnimaya Sarosa mengatakan, salah satu suara anak Kota Yogyakarta adalah menginginkan adanya tempat tinggal sementara (home shelter) bagi korban pelecehan seksual serta memberikan bimbingan trauma handling secara terpisah bagi korban kekerasan seksual dan pelaku kenakalan remaja.
"Home shelter ini bertujuan untuk melindungi dan memenuhi hak anak sehingga dapat meminimalisir rasa trauma pada anak," ungkap dia dalam kegiatan yang digelar di D'Senopati Hotel, Minggu (25/2).
Baca juga : Masalah Perundungan Merupakan Fenomena Gunung Es yang tidak Terselesaikan
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, setiap anak memiliki sifat, watak, dan pemikiran yang berbeda-beda. Setiap perbedaan itu dapat melahirkan ide pemikiran yang kreatif dan bisa berpartisipasi dalam pembangunan daerah.
"Perbedaan setiap anak itu menjadi kekuatan, perbedaan itu harus dikolaborasikan," kata Singgih. Ia pun merasa bangga dan kagum melihat anak-anak Kota Yogyakarta yang begitu gigih, kritis, dan kreatif.
Singgih menyampaikan keinginannya, Forum Anak Kota Yogyakarta betul-betul tumbuh dan berkembang kemudian punya ide kreativitas, punya cita-cita yang tinggi untuk kemudian membangun Kota Yogyakarta.
Baca juga : Psikolog: Tawuran Remaja Jadi Fenomena Rutin dengan Alasan yang Sama
Dalam kesempatan itu, ia menyematkan 16 Duta Anak Kota Yogyakarta yang terbagi menjadi 10 duta anak, dua duta favorit dan empat duta khusus.
Pihaknya menaruh harapan yang besar kepada anak-anak untuk menjadi generasi emas yang mampu memimpin pada tahun 2045. Anak-anak diharapkan mampu melahirkan ide gagasan ataupun program sederhana yang mudah direalisasikan namun memiliki dampak yang luar biasa untuk kepentingan anak di Kota Yogyakarta.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta Sarmin menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak-anak Kota Yogyakarta memiliki pemikiran yang kritis dan kreatif dengan menyusun suara anak Kota Yogyakarta.
"Kongres anak ini menjadi sarana aspirasi menyalurkan suara untuk mendapatkan keinginan serta kebutuhan anak-anak dalam proses pembangunan pembangunan daerah. Selain itu diharapkan dari ajang ini akan melahirkan anak-anak Kota Yogyakarta aktif sebagai pelopor dan pelapor," tutup dia. (Z-5)
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, upaya pencegahan kasus kekerasan pada anak dan perempuan harus dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Kapolres Victor mengutarakan pihaknya mengungkap kasus periode April hingga Juni 2025 dengan total delapan Laporan Polisi dengan sejumlah 10 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Peraturan pemerintah tentang Dana Bantuan Korban (DBK) Tindak Pidana Kekerasan Seksual belum mampu mengatur secara jelas sumber pendanaan DBK dari anggaran negara.
Sepuluh anak korban pencabulan oleh guru ngaji bernama Ahmad Fadhillah di Tebet, Jakarta Selatan, seluruhnya berjenis kelamin perempuan. Mereka berusia 9 hingga 12 tahun.
SEORANG mahasiswi berusia 19 tahun korban kekerasan seksual di Karawang, Jawa Barat, dipaksa menikah dengan pelaku yang juga adalah pamannya sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved