Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penggilingan Padi Klaten Alami Kesulitan Pengadaan Gabah

Djoko Sardjono
17/2/2024 16:50
Penggilingan Padi Klaten Alami Kesulitan Pengadaan Gabah
Usaha penggilingan padi di Klaten kehabisan stok gabah.(MI/Djoko Sardjono)

PELAKU usaha penggilingan padi dan beras di Klaten, Jawa Tengah (Jateng), kini mengalami kesulitan dalam pengadaan gabah. Hal ini merupakan salah satu penyebab harga beras di pasar melambung.

Situasi perberasan nasional sekarang juga tidak baik-baik saja. Harga beras di pasar terus naik dan kini sudah mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kg. Kenaikan harga ini dikeluhkan masyarakat.

Salah satu pelaku usaha penggilingan padi dan beras di Klaten, Joko Riyanto, mengatakan gabah petani saat ini sulit dicari karena belum musim panen. Kalau pun ada harganya sangat mahal.

Baca juga : Program SPHP belum Mampu Turunkan Harga Beras di Klaten

"Sekarang harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp8.000 per kg. Kemudian, kalau sudah diproses di penggilingan menjadi beras harganya Rp16.000 per kg," jelasnya, Sabtu (17/2).

Harga gabah petani mahal merupakan salah satu penyebab harga beras di pasar melambung. Produksi padi turun akibat cuaca ektrem dan pupuk mahal juga penyebab harga beras naik.

Untuk mempertahankan operasional penggilingan dan pelanggan yang tersebar di berbagai daerah, Joko Riyanto mengambil beras dari Bulog untuk dicampur dengan beras lokal Klaten. Kemudian, beras hasil penggilingan CV Sekar Putri, miliknya, itu dikirim ke toko-toko atau pedagang beras di wilayah Kota Jakarta dan sekitarnya dengan harga Rp14.700-Rp15.000 per kg.

Baca juga : Harga Gabah Tinggi, Petani Enggan Jual ke Bulog

"Memang, kondisi perberasan sekarang ini sedang tidak baik-baik saja," ujar Pengurus DPC Perpadi (Perkumpulan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras) Klabupaten Klaten tersebut. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya