Harga Gabah Tinggi, Petani Enggan Jual ke Bulog

Toshi Wicaksono
24/3/2021 14:41
Harga Gabah Tinggi, Petani Enggan Jual ke Bulog
.(MI/Widjajadi.)

MUSIM panen kali ini harga gabah di Magelang, Jawa Tengah, cenderung lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Karena itu, petani enggan menjual gabahnya ke Bulog. Di Kabupaten Temanggung, harga jual beras di pasaran cendererung turun.

Seperti dialami Sukirman,34, salah seorang petani di Desa Sawahan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Pada panen kali ini harga gabahnya laku terjual dengan harga Rp7.000 per kilogram (kg) gabah kering giling (GKG). Harga ini cenderung lebih tinggi dari panen musim sebelumnya yakni Rp5.800 per kg GKG.

Sukiman menanam padi kualitas premium pada lahannya seluas sekitar 4.000 meter persegi. Tiap kali panen hasilnya bisa mencapai lima hingga enam karung. Tiap karung berisi antara 30 kg sampai 40 kg gabah. Sukiman mengaku enggan menjual gabahnya ke Bulog lantaran harga jualnya akan lebih rendah.

"Biasanya dibeli warga, petani lain, atau pedagang. Jadi dijual gabah sudah kering karena mereka juga akan menyimpannya untuk konsumsi beberapa bulan. Saya juga menyimpan untuk konsumsi keluarga,"ujar Sukiman, Rabu (24/3).

Dari Temanggung dilaporkan, harga gabah kualitas medium cenderung turun dalam sepekan terakhir. Beras jenis logawa terpantau turun Rp1.000 per kg, yakni dari Rp8.000 menjadi Rp7.000 per kg saat ini. Sedangkan beras kualitas premium stabil di harga rata-rata Rp10.500 sampai Rp12 ribu per kg.

"Sekarang sedang musim panen. Jadi harga beras yang kualitasnya kurang bagus cenderung turun," kata Luluk, 45, salah seorang penjual beras di Pasar Kliwon Temanggung. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya