Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMILU susulan terhadap 114 tempat pemungutan suara (TPS) di sepuluh desa terlanda banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah belum diputuskan, sebanyak 26.669 pemilih masih menunggu untuk bisa menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (15/2) puluhan ribu warga di Kabupaten Demak masih bertahan di 26 lokasi pengungsian, karena meskipun sudah sedikit surut hingga saat ini puluhan desa masih terendam banjir dengan ketinggian capai 0,5-2 meter hingga belum dapat pulang ke rumah masing-masing.
Cuaca mendung menyelimuti beberapa daerah di Pantura dan hujan dengan intensitas ringan-lebat mengguyur daerah hulu seperti Kabupaten Semarang, Boyolali dan Salatiga membuat warga daerah hilir seperti Grobogan dan Demak kembali khawatir banjir susulan, apalagi tanggul jebol di beberapa titik hingga kini belum ditambal secara sempurna.
Baca juga : 12 TPS di Jakarta Gelar Pemilu Susulan pada 18 Februari
"Belum bisa dan tidak berani pulang, apalagi intensitas hujan masih tinggi membuat kita khawatir banjir semakin tinggi lagi," ujar Maryam,45, seorang pengungsi di SD Undaan Lor Kudus.
Hal serupa juga diungkapkan Wanardi,50, pengungsi di Tanggul Sungai Wulan yang memilih bertahan di tenda darurat menggunakan terpal plastik, karena selain rumah belum dapat ditempati juga ada kekhawatiran datang banjir susulan.
"Kami belum tahu sampai kapan, juga masalah coblosan pemilu tidak tahu karena masih mengungsi dan belum ada pberitahuan," tambahnya.
Baca juga : Ini Alasan Pemungutan Suara Susulan di 668 TPS
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak Siti Ulfaati mengatakan hingga saat ini belum ada keputusan pelaksanaan pemungutan suara susulan untuk 114 TPS di sepuluh desa yakni Jatirejo, Ketanjung, Karanganyar, Wonorejo, Ngemplik Wetan Undaan Lor, Undaan Kidul, Cangkring, Cangkring Rembang dan Wonoketingal.
"Ada 27.669 pemilih belum mengambil hak pilihnya, karena masih berada di pengungsian dan untuk membuat TPS di lokasi pengungsian juga tidak mudah karena datanya campur aduk," kata Siti Ulfaati.
Namun sesuai ketentuan, lanjut Siti Ulfaati, pemungutan suara susulan dilakukan maksimal sepuluh hari setelah pemungutan dan penghitungan suara, sehingga setelah penghitungan suara selesai dan kondisi banjir sudah surut dimungkinkan segera dilakukan pemilu susulan di daerah terlanda banjir tersebut.
Baca juga : Banjir Demak Renggut Hak Suara Sopir Truk dalam Pemilu
Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Demak Agus Nugroho mengatakan, hingga saat ini belum dapat dipastikan banjir akan surut hingga 100 persen, karena selain intensitas hujan masih tinggi juga tanggul sungai yang jebol belum tertutup secara sempurna sehingga puluhan ribu warga masih bertahan di pengungsian.
Setelah tanggul sungai tertutup, lanjut Agus Nugroho, dimungkinkan dilakukan pemompaan genangan banjir dan dibuang ke laut untuk mempercepat pengeringan.
"Saat ini konsentrasi adalah melakukan pemantauan dan pelayanan warga di pengungsian maupun yang bertahan di rumah masing-masing," tambahnya. (Z-5)
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Jadwal PSS dan PSL ini mengacu pada pedoman jadwal dan tahapan.
BADAN Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengeluarkan 387 rekomendasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menggelar pemungutan suara susulan (PSS) di Papua Tengah.
Shobirin membeberkan alasan jadwal pemungutusan suara susulan mundur. Antara lain disebabkan pendistribusian logistik yang memerlukan waktu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal melakukan pemungutan suara susulan di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada Sabtu (24/2).
Pemilu susulan sesuai aturan dilaksanakan paling lambat 10 hari setelah pemungutan suara awal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved