Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RIBUAN hektare lahan pertanian di Kabupaten Grobogan dan Demak, Jawa Tengah yang terkena banjir terancam gagal panen (puso). Akibat kondisi itu, harga gabah melonjak mendorong terus meningkatnya harga beras di pasaran.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, Sabtu (10/2), banjir masih merendam kawasan itu. Jumlah pengungsi terus meningkat karena tempat tinggalnya terendam banjir hingga ketinggian tiga meter, bahkan sejumlah keluarga masih terisolir karena lokasi sulit ditembus.
Tidak hanya itu, dampak banjir melanda kedua daerah tersebut juga mengakibatkan ribuan hektare sawah terendam dan terancam gagal panen akibat tanaman mati dan hanyut dibawa banjir.
Baca juga : Dampak Banjir, Ribuan Ha Sawah di Demak dan Grobogan Terancam Gagal Panen
"Tanaman padi saya baru berusia 15 hari, terendam banjir hingga satu meter pasti rusak dan mati, karena belum ada tanda-tanda air surut," kata Wiji, 40, petani di Gubug, Grobogan.
Hal serupa juga diungkapkan Warsono, 50, petani di Karanganyar, Kabupaten Demak bahwa gagal panen sudah di depan mata karena tanaman padi yang berusia 10-25 hari tidak hanya terendam, tetapi rusak berat dan hanyut saat banjir melanda kawasan ini. "Kalau terendam lebih dari sepekan busuk dan mati, terapi ini hanyut," imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Sunanto secara terpisah membenarkan ancaman gagal panen berbafai jenis tanaman pertanian seperti padi, jagung, bayam, kacang panjang, pare, terong, kedelai, hortikultura, dan bawang merah sebagai dampak banjir sudah di depan mata, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk dapat menyelamatkan.
Baca juga : Banjir Demak Meluas, Ratusan Keluarga Mengungsi ke Kudus
"Ada 4.194 hektare lahan persawahan di tersebar di 56 desa di 15 kecamatan di daerah ini yang terendam banjir akibat meluap dan jebolnya sejumlah sungai pada Senin (5/2) lalu, bahkan hingga kini banjir juga masih merendam persawahan dengan ketinggian air 50-200 centimeter," ujar Sunanto.
Dengan semakin lamanya tanaman pertanian terendam, lanjut Sunanto, dipastikan banyak tanaman berusia 10-25 hari mati akibat membusuk, selain itu juga sebagian tanaman juga rusak dan hanyut saat banjir melanda. Namun hingga kini pendataan secara pasti sawah alami gagal panen masih dilakukan meskipun diperkirakan lebih dari 50%.
Secara terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan mengungkapkan hal serupa, berdasarkan pendataan pertanian dampak banjir melanda 30 desa di tujuh kecamatan di Demak sebanyak 1.400 hektare sawah terendam banjir sehingga terancam gagal panen.
Baca juga : Tanggul Sungai Jebol, Banjir di Demak Meluas
Selain tanaman padi rusak dan hanyut, lanjut Agus Herawan, juga mati membusuk apalagi sebagian tanaman masih muda dan terendam banjir cukup lama. "Sebagian besar dari jumlah lahan terendam dipastikan gagal panen," imbuhnya. (Z-3)
Perhitungan kerugian petani akibat serangan hama tikus mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per hektare.
PEMERINTAH Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengimbau para petani agar menunda tanam padi guna mengantisipasi ancaman gagal panen (puso) akibat cuaca buruk dan bencana banjir.
SEKITAR 100 hektare (Ha) tanaman padi di sawah puso atau gagal panen akibat terendam banjir karena Sungai Bengawan Solo meluap di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim).
Lokasi lahan sawah yang terendam banjir itu tersebar di kawasan Kecamatan Peukan Baro, Delima, Grong-Grong, Pidie, Mila, Sakti, Mutiara, Padang Tiji, dan Keumala.
Serangan berat hama tikus seluas 42 hektare dan tingkat serangan puso seluas 26 hektare.
“Ganti rugi tersebut untuk yang lahannya mengalami kerusakan 70% karena terendam banjir sehingga tidak bisa panen,”
Ratusan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan sejak semalam mulai dievakuasi dan mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) Desa Tanggirejo, Grobogan.
Hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir melanda sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah,
Pameran dan Bursa Tosan Aji (keris) bertajuk Nggugah Pusaka Bumi Pepali digelar dalam rangka Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan.
Menjelang waktu sahur, warga Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan dan sejumlah desa sekitarnya dikagetkan dengan datangnya banjir yang cukup cepat.
Banjir di Kabupaten Grobogan terus meluas, hingga kini tercatat telah merendam 21 desa tersebar di enam kecamatan dengan ketinggian 30-100 centimeter.
Bencana banjir kembali merendam sejumlah desa di Kecamatan Gubug dan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved