Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Digitalisasi dan Mekanisasi Jadi Penunjang Masa Depan Industri Perkebunan Nusantara

Adiyanto
08/2/2024 07:00
Digitalisasi dan Mekanisasi Jadi Penunjang Masa Depan Industri Perkebunan Nusantara
PTPN IV PalmCo Regional 3 Provinsi Riau(dok: PTPN)

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian BUMN mengapresiasi implementasi digitalisasi berbasis internet of things, mekanisasi, dan kebijakan operasional berbasis keberlanjutan melalui dekarbonisasi yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam menjalankan operasional perusahaan yang bergerak di komoditas sawit.

Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mochamad Edy Yusuf dan Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman menyatakan masa depan industri perkebunan sawit adalah berbasis teknologi, mekanisasi, dan keberlanjutan.

"Masa depan perkebunan sawit nasional adalah seperti yang dilaksanakan Holding Perkebunan ini," kata Edy saat melaksanakan kunjungan kerja ke PTPN IV PalmCo Regional 3 Provinsi Riau, Rabu (7/2).

Baca juga : Inagro Cipta Nusantara Manfaatkan Data Satelit untuk Pacu Produktivitas Pertanian

Kunjungan kerja yang turut dihadiri Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan III (Persero) Mahmudi, Direktur Keuangan M Iswahyudi, dan Direktur Hubungan Kelembagaan M Arifin Firdaus serta didampingi Board of Regional Management Regional 3 PTPN IV tersebut meninjau penerapan digitalisasi berbasis IoT dan mekanisasi serta dekarbonisasi di PTPN IV PalmCo Kebun Sei Pagar, Kabupaten Kampar, Riau.

Pabrik kelapa sawit (PKS) dan pembangkit tenaga biogas (PTBg) Sei Pagar menjadi lokasi pertama mengawali kunjungan kerja perdana di tahun 2024 ini. Di sana, mereka menyaksikan langsung aplikasi besutan Holding Perkebunan seperti Millena, Intank Control, CMMS, Simoli, dan lainnya yang memperkuat kinerja operasional perusahaan pada sektor off-farm.

Selain itu, tim juga menyaksikan langsung keberadaan PTBg co firing Sei Pagar, yang merupakan satu dari enam pembangkit tenaga biogas yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME) di seluruh PTPN IV PalmCo Regional 3.

Baca juga : Startup Agritech Pitik Luncurkan Inovasi Ayam Susu

Keberadaan PTBg tersebut menjadi bagian dari peningkatan nilai tambah perusahaan terutama dari penjualan by product seperti cangkang. Sementara pada sektor on-farm, kombinasi IoT dan mekanisasi seperti sistem informasi berbasis geospasial atau GIS, Arfina, DFarming, NBex, AWS, dan lainnya turut meningkatkan efesiensi dan efektivitas operasional perusahaan.

"Sebagai perusahaan milik negara, PTPN terbukti advance dalam mengoptimalkan produksi melalui implementasi digitalisasi, mekanisasi, serta pendekatan dekarbonisasi yang efektif dan efesien, disamping tentu juga perlu terus menerus menjaga integritas" tuturnya.

Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mahmudi mengatakan strategi perusahaan yang terus berinovasi dalam mengimplementasikan digitalisasi, mekanisasi, dan pendekatan dekarbonisasi merupakan sebuah keharusan untuk meningkatkan daya saing perusahaan.

Baca juga : Pengertian Revolusi Hijau serta Dampak Positif dan Negatifnya

"Tidak ada kata lain selain menjadikan inovasi sebagai budaya perusahaan. PTPN telah melaksanakan hal ini dan diimplementasikan dengan sangat baik. Di sini adalah contohnya, ketika inovasi memperkuat transformasi dan memberikan nilai positif bagi operasional perusahaan," ujarnya.

Ia berharap pendekatan digitalisasi dan mekanisasi yang diimplementasikan PTPN IV PalmCo Regional 3 menjadi contoh penerapan secara luas oleh regional untuk menjadi PTPN Juara.

Region Head PTPN IV PalmCo Regional 3 Rurianto mengatakan perusahaan secara bertahap melaksanakan program digitalisasi sejak 2020 lalu dan ditargetkan terealisasi penuh atau fully integrated pada 2024 ini.

Baca juga : Petani Milenial Kembangkan Varietas Baru untuk Agro Wisata Di Buleleng

"Bidang perkebunan dan industri kelapa sawit selama ini dikelola secara konvensional, dan kini saatnya kita menjadi pionior untuk bertransformasi menuju modernisasi dengan memanfaatkan teknologi," kata Ruri. (M-3)

 

Baca juga : Pelajar 17 Tahun Buat Inovasi Blockchain untuk Majukan Pertanian Indonesia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya