Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lahan Pertanian di Indramayu Terendam Banjir

Nurul Hidayah
05/2/2024 16:55
Lahan Pertanian di Indramayu Terendam Banjir
Ilustrasi.(Freepik.)

PETANI di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan areal sawah yang terendam banjir. Petani berharap dibangun pintu air untuk mengatasi banjir.

"Areal tanaman padi yang terendam banjir sekitar sepuluh hektare di Blok Suketbaju," tutur Ketua Kelompok Bina Tani Desa Plosokerep, Kecamatan Terisi, Rusdani, Senin (5/2). Padahal umur tanaman padi yang terendam banjir baru 15 hari dan sudah terendam selama 4 hari.

Akibat banjir, kini areal tanaman padi blok tersebut seperti sungai. Tanaman padi yang masih muda hanya terlihat pucuknya. Bahkan, ada yang tidak terlihat sama sekali akibat terendam banjir.

Baca juga : Dampak Banjir, Petani di Indramayu Harus Tanam Ulang

Banjir yang merendam areal persawahan di Blok Suketbaju disebabkan luapan sungai yang melintasi areal sawah. "Kalau banjir yang sekarang, air yang dari sungai masuk ke sawah. Makanya air enggak surut-surut, bahkan malah semakin meninggi," tutur Rusdani. 

Areal persawahan di blok tersebut diakui Rusdani memang rawan banjir yang jumlahnya mencapai 50 hektare. "Jika air tidak segera surut, tanaman padi yang masih berusia muda bisa mati membusuk," tutur Rusdani. Padahal petani sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit mulai dari pengolahan lahan, persemaian, hingga pemupukan. 

Selanjutnya untuk mengatasi permasalahan banjir petani meminta kepada instansi terkait untuk segera memasang pintu air. Keberadaan pintu air itu dinilai sangat penting untuk mengendalikan air dari sungai yang masuk ke sawah. 

Baca juga : Waspada Banjir, PUPR Depok Gelontorkan Rp13 Miliar Bangun Sempadan Saluran

"Kalau ada pintunya, saat sungai meluap, airnya tidak masuk ke sawah. Dan kalau sawah sedang banjir, air bisa dialirkan ke sungai," tutur Rusdani. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya