Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dampak Banjir, Petani di Indramayu Harus Tanam Ulang

Nurul Hidayah
17/2/2021 23:10
Dampak Banjir, Petani di Indramayu Harus Tanam Ulang
Petani mengamati sawahnya yang rusak akibat terendam banjir di Desa Pengauban, Lelea, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (14/2).(Antara/Dedhez Anggara.)

AKIBAT banjir, petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, harus melakukan penanaman ulang. Pemerintah diminta turun tangan dengan memberikan bantuan, baik pupuk maupun benih.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, menjelaskan informasi sementara yang ia dapatkan, tanam ulang dilakukan di Kecamatan Kandanghaur. "Ada sekitar 2.000 hektare tanaman padi di kecamatan tersebut yang harus tanam ulang," ungkap Sutatang, Rabu (17/2).

Menurut Sutatang, tanam ulang harus dilakukan karena tanaman padi sudah tidak bisa diselamatkan. "Selain masih berumur muda juga karena banjir telah merendam tanaman padi lebih dari tiga hari," ungkap Sutatang.

Selain di Kecamatan Kandanghaur, tanaman padi yang terendam banjir dalam kondisi parah juga terjadi di Kecamatan Losarang. Namun Sutatang mengaku belum menerima data pasti kondisi tanaman padi di daerah tersebut.

"Wilayah yang paling parah memang dua kecamatan itu, yaitu Kandanghaur dan Losarang," ungkap Sutatang. Areal pertanian di daerah lain, menurut Sutatang, pihaknya masih melakukan pendataan.

Dengan melakukan tanam ulang, petani mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk biaya tanam dan pemupukan pertama yang telah dilakukan di Kecamatan Kandanghaur, petani sudah mengeluarkan uang sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta/hektare.

Untuk itu Sutatang berharap dinas pertanian setempat segera melakukan pendataan daerah yang harus melakukan tanam ulang dan memberikan bantuan. "Petani sangat membutuhkan bantuan benih dan pupuk," ungkap Sutatang. Apalagi saat ini pupuk sulit didapatkan.

Sutatang menambahkan, tanaman padi yang selamat dari puso saat terendam banjir tetap harus melakukan pemupukan ulang. "Terutama bagi tanaman padi yang berusia muda dan baru dilakukan pemupukan pertama," katanya. "Ini kan disebabkan bencana alam." (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya