Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ratusan Pengungsi Erupsi Lewotobi Laki-Laki Terserang ISPA dan Penyakit Kulit

Fransiskus Gerardus Molo
05/1/2024 07:45
Ratusan Pengungsi Erupsi Lewotobi Laki-Laki Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
Warga pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki memeriksakan kesehatan mereka.(MI/Fransiskus Gerardus Molo)

PASCAHUJAN abu vulkanik melanda Pulau Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), ribuan warga di 2 Kecamatan di Flores Timur, masih bertahan di sejumlah posko pengungsian. Mereka mulai mengeluh terserang infeksi saluran pernapasan, sebagai terdampak terpapar abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Warga Desa Klatonlo, Desa Dulipali, Desa Hokeng Jaya, Desa Nawakote, Desa Boru kedang, Desa Nobo, dan Desa Nurabelen masih bertahan di tenda-tenda pengungsian di halaman Desa Konga serta di ruang kelas SMP Negri 1 Wulanggitang dan di ruang kelas SDK Kemiri hingga warga yang mengungsi mandiri di Desa Pululera.

Warga mendaptkan bahan kebutuhan pokok dari Pemda Flores Timur dan donatur yang dikelola ibu ibu dari Desa Boru dan TNI - Polri serta Anggota Satpol PP.

Baca juga: Bandara Frans Seda Maumere Ditutup Akibat Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki

Selama lima hari tinggal di tenda pengungsi, kini, warga mulai mengeluh berbagai macam terserang penyakit, seperti hipertensi, batuk pilek, sakit kepala, demam, hingga infeksi saluran pernapasan.

Posko kesehatan telah disiapkan berbagai jenis obat, tim kesehatan dari Dinkes Flotim dibantu tim medis dari Puskesmas Boru dan Puskesmas Ile Bura berkunjung ke tenda-tenda pengungsi, terutama untuk memeriksa warga Lansia dan ibu hamil yang membutuhkan tindakan medis.

Pengungsi yang mengalami ISPA disebabkan terpapar abu vukanik gunung Lewotobi Laki-Laki.

Baca juga: Penerbangan di Bandara Gewayantana tidak Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Kepala Puskesmas Boru Andrea Maria Andrina Masni mengatakan pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki hari ketiga, total pelayanan untuk semua pasien berjumlah 726 orang. Dari 726 orang itu terdiri dari bayi dan balita 75 orang, ibu hamil 2 orang, Lansia 139 orang, dan disabilitas 2 orang.

Dia menambahkan kasus yang terbanyak dialami para pengsung adalah infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA berjumlah 356 orang, selanjutnya diikuti Hipertensi.

Menurutnya, pascaerupsi ini, penyakit yang lebih menonjol adalah dermatitis atau penyakit kulit dan sakit mata sekitar 12 kasus. 

Dia memprediksi data ini berjumlahnya akan bertambah jika dihitung satu minggu ke depan. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya