Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DENTUMAN sangat keras dari puncak Merapi pada Jumat menjelang sore terdengar hingga desa desa di kawasan Selo dan menggetarkan hati para warganya.
"Ya dentuman itu keras sekali, terdengar sampai Jrakah. Tetapi masyarakat masih tenang dan terkendali. Beberapa saat hujan abu memang sampai desa desa di Selo, tapi kemudian larut diguyur hujan," kata Kades Jrakah, Tukar yang dikonfirmasi lewat telepon.
Ternyata bunyi dentuman dari arah puncak Merapi itu sebagai kegiatan vulkanik gunung api paling aktif yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogjakarta dan Jawa Tengah itu melonjak. Telah terjadi guguran awan panas.
Baca juga : Gunung Merapi Luncurkan Guguran Awan Panas, Jarak Luncur Capai 1,2 Kilometer
Data dari BPPTKG Yogjakarta mencatat bahwa selama hampir satu jam, mulai pukul 14.49 hingga 15.48 telah terjadi guguran awan panas sebanyak 7 kali dalam durasi yang berbeda, dengan jarak luncur 3500 meter ke arah Kali Krasak.
Akibat guguran awan panas itu menyebabkan sejumlah daerah di sekitar gunung aktif yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu mengalami hujan abu. Di sejumlah desa di kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali hujan abu lumayan pekat, namun kemudian hilang diguyur hujan.
Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah mengatakan guguran awan panas di puncak Gunung Merapi terjadi sekita pukul 14.49 WIB. Setelah terjadi guguran awan penas terlihat asap tebal di atas Dukuh Stabelan yang yang hanya berjarak sekitar 3 km dari puncak Merapi.
"Sekitar pukul 15.00 WIB, terlihat asap tebal di atas Dukuh Stabelan. Setelah itu pukul 15.12 WIB diberitahu masyarakat terjadi hujan abu yang bercampur dengan air jadi hujan lendut. Karena ketika sedang hujan abu di wilayah kami sedang turun hujan air," kata dia saat dihubungi, Jumat petang.
Dia katakan, hujan abu yang terjadi pada Jumat sore hampir merata di wilayah barat dan barat laut. Bahkan hujan abu juga merata di semua wilayah desanya yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Magelang itu.
Baca juga : Merapi Muntahkan Material Ratusan Kali, Awan Panas Meluncur Hingga 1,5 KM
"Hujan abu yang paling tebal terjadi di dua dusun di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, yang letaknya dekat dengan puncak Merapi," tukas dia sekali lagi.
Ketebalan dan kepekatan itu terjadi di wilayah Stabelan dan Takeran memang paling pekat hujan air bersama hujan abunya.
"Tapi kalau di wilayah saya sendiri di Jrakah yang berjarak lebih dari 7 km dari puncak, hujan abu tidak terlalu pekat," sergah Kades Jrakah, Tumar.
Hujan abu akibat guguran awan panas, bersamaan turunnya hujan air yang lumayan deras diharapkan tidak terlalu menimbulkan kerugian petani sayur dan hortikultura di wilayah kecamatan Selo. ( WJ )
Warga yang menghuni kawasan Lereng Gunung Ile Lewotolok diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas.
GUNUNG Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembali erupsi pada Selasa (15/4) pukul 09.18 WIB. Aktivitas gunung ini terus meningkat sejak awal bulan ini.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis, selama sepekan dari hari Jumat (27/9) hingga Kamis (3/10).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan telah terjadi Awan panas dengan jarak luncur 1,1 kilometer, Rabu (18/9) pagi.
Awan panas meluncur dari puncak Gunung Merapi, Rabu (4/9) pagi. Masyarakat pun diimbau untuk menjauhi daerah bahaya
Ia menjelaskan, seismograf di pos-pos pengamatan juga mencatat selama sepekan tersebut puncak Gunung Merapi diguncang dengan 1.026 kali gempa yang didominasi gempa guguran sebanyak 963 kali.
BNPB merilis perluasan radius bahaya 4 km dan sektoral 5,5 km dari arah bukaan kawan di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Gunung Marapi di Sumatra Barat, kembali erupsi, Minggu (14/1), sekitar pukul 06.21 WIB. Erupsi kali ini disertai tiga bunyi gemuruh yang sangat keras.
Hujan abu telah mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu (23/12) hingga Minggu (24/12).
Hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobu Laki-Laki di NTT terpantau setinggi 1.000-1.500 meter di puncak gunung dan berdampak di lima desa di dua kecamatan.
Awan panas mengarah hulu Kali Boyong. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan. Status Gunung Merapi saat ini masih Siaga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved