Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GUNUNG Ibu yang berada di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, kembali meletus pada Minggu (1/12), pukul 21.44 WIT. Otoritas kegunungapian memperluas jarak radius bahaya sektoral.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan, pascaletusan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, merilis adanya perluasan radius bahaya 4 km dan sektoral 5,5 km dari arah bukaan kawan di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental hingga 1 Desember 2024, pukul 22.00 WIT. Pada rekomendasi sebelumnya, radius bahaya sektoral disebutkan pada jarak 5 km. Gunung api bertipe strato ini masih berstatus aktivitas vulkanik level III atau siaga.
"Berdasarkan pantauan pos Pengamatan Gunung Api yang berada di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, kolom erupsi tidak teramati, sedangkan sinar api teramati dengan tinggi 700 m. Letusan terekam pada instrumen seismogram dengan durasi sekitar 2 menit 31 detik," kata Abdul, Senin (2/12).
Berikut ini rekomendasi setelah adanya perluasan jarak radius berbahaya pada Gunung Ibu yang kembali erupsi pada Minggu malam (1/12):
1. Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati gunung di dalam radius 4 km dan sektoral 5,5 km dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
2. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
3. Penduduk yang berada di luar radius 4 km dan berada di luar sektoral 5,5 km harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari pemerintah daerah.
4. Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap mewaspadai potensi laharan di sungai - sungai yang berhulu di bagian puncak gunung, terutama bila terjadi hujan lebat di bagian puncak. Penumpukan material vulkanik di puncak gunung, laharan yang berpotensi terjadi juga semakin besar.
5. Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi, dan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat.
6. Seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Ibu melalui aplikasi MAGMA Indonesia atau pun laman resmi pemerintah.
"BNPB terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Ibu dan berkoordinasi dengan BPBD setempat. BNPB juga mengimbau pemerintah daerah untuk selalu waspada dan siap siaga apabila warga membutuhkan evakuasi menuju tempat aman," pungkas Abdul. (M-1)
Sejak erupsi yang terjadi pada Desember 2023, hasil kebun seperti jambu mete, kakao, kemiri, kopi bahkan kelapa enggan berbuah karena sering diguyur material vulkanis.
Bahkan, peningkatan aktivitas gunung setinggi 1.584 mdpl itu diprediksi akan mengalami erupsi eksplosif lagi.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
GUNUNG Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, erupsi sebanyak dua kali disertai dentuman kuat dan gemuruh, Rabu (2/7).
GUNUNG Raung di perbatasan Kabupaten Jember, Lumajang, dan Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu, (29/6). Tinggi letusan mencapai 600 meter di atas puncak gunung.
Apa itu lava? Pelajari pengertian lava, perbedaannya dengan magma, dan fakta menarik tentang aliran lava dalam bahasa sederhana!
Gunung Marapi di Sumatra Barat, kembali erupsi, Minggu (14/1), sekitar pukul 06.21 WIB. Erupsi kali ini disertai tiga bunyi gemuruh yang sangat keras.
Hujan abu telah mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu (23/12) hingga Minggu (24/12).
Hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobu Laki-Laki di NTT terpantau setinggi 1.000-1.500 meter di puncak gunung dan berdampak di lima desa di dua kecamatan.
Material erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki memang masih di puncak, tapi masyarakat diminta mengenakan masker karena baru belerang yang ditiupkan angin ke sejumlah desa.
"Ya dentuman itu keras sekali, terdengar sampai Jrakah. Tetapi masyarakat masih tenang dan terkendali."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved