Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur meletus, Sabtu (23/12), sekitar pukul 07.14 Wita. Erupsi itu mengakibatkan hujan abu vulkanik terpantau setinggi 1.000 hingga 1.500 meter di puncak gunung.
Sesuai laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom erupsi berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi terekam di seimograf dengan amplitudo maksimum 40 milimter dan durasi sekitar 24 menit.
Abu vulkanik dilaporkan berdampak di lima desa di dua kecamatan yakni yakni Pululera, Hokeng Jaya, Boru, Boru Kedang di Kecamatan Wulanggitang dan Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura.
Baca juga: Masyarakat Dihimbau Pakai Masker Karena Bau Belerang dari Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
"Saat ini kondisi jalan di Hokeng tertutup abu vulkanik tapi kendaraan masih bisa lewat, itupun laju kendaraan tidak bisa cepat," kata Pangki Sogemaking, warga Larantuka, ibu kota Flores Timur saat dihubungi.
Pangki mengatakan, sampai pukul 12,00 Wita, abu vulkanik masih keluar dari puncak gunung, namun belum ada permintaan kepada warga untuk mengungsi. Di Hokeng Jaya misalnya, abu vulkanik jatuh di tanah, atap rumah, teras rumah, dan kendaraan bermotor yang parkir di luar rumah.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi
"Masyarakat anggap biasa karena gunung Lewotobi sudah berlangsung beberapa kali mengeluarkan abu vulkanik, tetapi kami khawatir jangan sampai mengeluarkan lava," ujarnya.
Sementara itu, status gunung tersebut masih waspada atau level II. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius dua kilometer dari pusat erupsi, serta tenang dan mengikuti arahan pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya yang terkait letusan gunung tersebut.
Kepala Desa Lewotobi, Kecamatan Ile Bura Tarsisius Muda yang dihubungi terpisah mengatakan jalan negara yang terhubung ke Kabupaten Sikka penuh abu vulkanik. Namun, arus lalu lintas masih normal. "Sejak minggu lalu ada pengumuman tentang peningkatan aktivitas gunung dari normal ke waspada, jadi warga diminta waspada," ujarnya. (Z-3)
Jalan Trans-Flores Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air.
Erupsi atau letusan eksplosit Gunung Lewotolok terus berlangsung dan menunjukkan peningkatan.
DUA gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya, Kamis (28/3), yakni Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono, di Maluku Utara.
Tidak teramati adanya erupsi, dan ini menunjukkan adanya penrunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang
AKIBAT erupsi Gunung Merapi, Sabtu siang (11/3), tiga desa di Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, diguyur hujan abu vulkanik relatif tebal.
Ratusan genteng rumah warga di beberapa wilayah Kabupaten Semarang seperti Getasan, Banyubiru, Ambarawa, Jambu, Pringapus dan Ungaran tampak dipenuhi abu.
"Kenaikan suhu di wilayah Jogja ini (menurut dia) bukan karena erupsi Merapi, tetap lebih karena fenomena urban heat island yang umum terjadi di wilayah perkotaan,"
Awan panas mengarah hulu Kali Boyong. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan. Status Gunung Merapi saat ini masih Siaga.
"Ya dentuman itu keras sekali, terdengar sampai Jrakah. Tetapi masyarakat masih tenang dan terkendali."
Material erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki memang masih di puncak, tapi masyarakat diminta mengenakan masker karena baru belerang yang ditiupkan angin ke sejumlah desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved