Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diminta Waspada

Alexander P Taum
31/5/2025 17:24
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diminta Waspada
Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi.(MI/Alexander P Taum)

KEPALA Badan Geologi, Muhammad Wafid mengeluarkan peringatan kepada warga yang menghuni kawasan Lereng Gunung Ile Lewotolok, di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur, selatan dan tenggara puncak. Peringatan potensi ancaman bahaya itu disampaikan menyusul meningkatnya aktivitas erupsi gunung Ile Lewotolok dalam periode periode 23-30 Mei 2025 hingga pukul 18.00 WITA. 

Dalam Laporan Khusus Nomor: 13 /LK. 05 /BGL/2025 tentang Peningkatan Aktivitas Erupsi yang diterima Media Indonesia, Sabtu (31/5), potensi ancaman terjadi dengan tanda berupa semakin tingginya kolom erupsi. Berdasarkan hasil pantauan visual dari Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, kolom erupsi mencapai tinggi 1.000 meter dari atas puncak, dengan kolom berwarna putih, kelabu hingga hitam, disertai suara gemuruh.

Saat ini tingkat aktivitas Gunung api Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, masih berada pada Level II atau Waspada. 

Selama periode 23-30 Mei 2025 hingga pukul 18.00 WITA, terekam 817 kali gempa erupsi, 3 kali gempa guguran, 1.480 kali gempa embusan, 32 kali harmonik, 4 kali tremor nonharmonik, 11 kali gempa vulkanik dalam, 11 kali gempa tektonik lokal, dan 14 kali gempa tektonik jauh. 

"Untuk itu direkomendasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok. Masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona harus selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah G. Ile Lewotolok," ungkap Wafid.

Warga juga tidak diperkenankan memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km dari pusat aktivitas gunung serta mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian selatan dan tenggara puncak/kawah.

Warga direkomendasikan menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, Selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Meski aktivitas erupsi meningkat, namun warga setempat tetap beraktivitas seperti biasa. Warga setempat mengaku hujan pasir senantiasa turun ke pemukiman sesaat setelah erupsi terjadi. (E-3) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya