Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kaltim Optimistis Turunkan Prevalensi Tengkes ke Angka 12,4%

Yovanda Izabella
14/11/2023 08:26
Kaltim Optimistis Turunkan Prevalensi Tengkes ke Angka 12,4%
Ilustrasi.(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) optimis dapat menurunkan jumlah anak tengkes pada 2024 di bawah angka nasional. Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin.

Menurutnya, Provinsi Kaltim berpengalaman menurunkan prevalensi tengkes dari 2018 hingga 2022. Meski di tahun 2023 terjadi kenaikan, namun pihaknya optimis di akhir tahun 2023, jumlah tersebut akan mengalami penurunan di bawah angka nasional.

"Sesuai standar penurunan tahun 2024 itu sebesar 14 persen. Kami optimistis dapat menurunkan hingga di bawah angka tersebut. Saat ini kami sudah membuat agenda percepatan penurunan, sehingga pada tahun 2024 nanti kita
sudah berada di angka 12,4 persen," katanya, Senin (13/11).

Dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 dan 2022 dari Kementerian Kesehatan, data prevalensi balita stunting di kabupaten/kota se-Kaltim, kasus stunting di Kalimantan Timur mengalami kenaikan sebesar 23,9% pada 2022 dari yang sebelumnya pada 2021 sebesar 22,8%.

Meski mengalami kenaikan sebesar 1,1 persen pada tahun 2023, namun Jaya memastikan target penurunan angka tengkes di Kaltim akan berjalan lancar. Pasalnya, segala upaya maksimal telah dikerahkan dan didukung secara masif dan baik oleh Pemerintah Provinsi Kaltim.

Baca juga:

Sigi Bagikan 500 Telur Ayam kepada Anak yang Rentan Stunting

Dorong Perekonomian, Pemkab Berau Genjot Pembangunan Jalan

"Target akhir 2024, angka tengkes di Kaltim sebesar 10 persen saja. Sudah disiapkan langkah-langkahnya. Untuk akhir tahun ini, mudah-mudahan ada rilis dari Survei Kesehatan Indonesia, kita sudah berada di bawah angka nasional. Kita  capai di situ dulu," paparnya.

Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya berhasil menurunkan angka bayi lahir dengan berat badan rendah. Para ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kalori juga telah berhasil diatasi 100 persen. Anak-anak yang mengalami kurang gizi juga sudah ditanggulangi dengan baik, contohnya dengan pemberian makanan lokal bergizi.

"Beragam upaya sudah kita lakukan, alhamdulillah angka bayi dengan BB rendah sudah menurun. Ibu hamil sudah tidak ada yang kekurangan energi dan kalori. Anak-anak kekurangan anergi dan kalori juga sudah diatas, dan cakupannya sudah meningkat di atas angka nasional," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya akan terus bekerja secara masiv dalam menekan angka tengkes di Provinsi Kaltim. Termasuk bantuan program rumah layak huni dari Provinsi Kaltim menjadi faktor berkurangnya prevalensi tengkes di Kaltim.

"Kita kawal semuanya, asupan gizi lokal dan bahan pangan seimbang terus didistribusikan ke masyarakat. Kita optimis di tahun 2024 prevalensi tengkes di Kaltim berada di angka 12, 4 hingga 10 persen di akhir tahun," tutupnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya