Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kecewa Tak Juga Diperbaiki, Warga Tanam Pisang di Jalur Kota Sigli-Jabal Ghafur Aceh

Amiruddin Abdullah Reubee
11/11/2023 21:56
Kecewa Tak Juga Diperbaiki, Warga Tanam Pisang di Jalur Kota Sigli-Jabal Ghafur Aceh
Warga di Pidie, Aceh, menenam pohon pisang di jalan yang rusak parah.(MI)

WARGA di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kecewa terhadap Pemerintah Aceh yang tidak juga memperbaiki badan jalan rusak parah di Kota Sigli-Jabal Ghafur. Padahal jalan aset Pemerintah Provinsi Aceh itu sudah puluhan tahun rusak parah.

Bukan saja sekedar rusak, lubang di sana juga kerap membuat pengendara mengalami kecelakaan lalu lintas.

Untuk melampiaskan rasa kesal dan kecewa, warga Kemukiman Garot, Kecamatan Indrajaya, sejak tiga hari terakhir menanam pisang di badan jalan yang rusak itu. Sedikitnya ada empat titik yang ditanami barang pisang itu. Lokasinya persis di kawasan Desa Blang Gatot, Kecamatan Indrajaya.

Muslim, warga Kecamatan Indrajaya, kepada Media Indonesia, Sabtu (11/11) mengatakan, aksi menanam pisang pada beberapa titik badan jalan yang rusak seperti kubangan itu adalah untuk melampiaskan rasa kecewa masyarakat terhadap sikap Pemprov Aceh. Apalagi pemerintah setempat terkesan tutup mata terhadap keluhan warga yang berulang kali dan sudah bertahun tahun menyampaikan kondisi jalan rusak.

Baca juga: Wartawan Diduga Diintimidasi saat akan Wawancarai Firli Bahuri di Aceh

"Ini bukan tindakan emosional sehingga harus menanam batang pisang di badan jalan. Tapi ini adalah aksi nyata bahwa masyarakat sudah jenuh menyuarakan aspirasinya. Sehingga terpaksa melakukan protes nyata agar menjadi pertanyaan mengapa sampai harus dilakukan ini" tutur Muslim, Sabtu, (11/11).

Selain menanam pisang warga juga memasang pamflet kardus pada batangnya. Pada dua lembar kardus terpisah tersebut tertera goresan spidol bertuliskan dalam bahasa Aceh "Hoka Pemerintah" yang artinya Kemana Pemerintah.

Baca juga: Pemkab Cianjur-Pemerintah Pusat Kolaborasi Tuntaskan Ruas Jalan Londok-Bayuning

Adapun pada pamflet kardus satu lagi juga mengungkapkan nada protes "Hokaba Peng Pajak Rakyat" yang maknanya adalah Kemana Kau Bawa Uang Pajak Rakyat.

Muhammad Amin, Tokoh Masyarakat Kecamatan Delima, yang setiap hari melewati jalan Sigli-Jabal Ghafur, mengatakan, kerusakan luar biasa sepanjang jalur itu sudah terjadi bertahun tahun tidak pernah diperbaiki secara menyeluruh. Hanya saja dilakukan tambal sulam. Itupun kadang pada beberapa titik saja sehingga cukup banyak kubangan lainnya dibiarkan menganga.

"Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh akan berakhir, tapi kerusakan badan jalan ini belum pernah tertangani utuh sejak tahun 1998. Padahal cukup sering pengendara terjatuh atau terjadi kecelakaan lalu-lintas" tambah pengendara mobil lainnya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya