Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SELUAS 135 hektare lahan cabai yang tersebar di beberapa wilayah di Tasikmalaya selama musim kemarau panjang mengalami gagal panen hingga menyebabkan harga di pasaran naik. Kekeringan tersebut, terjadi di Kecamatan Cisayong, Sukaratu, Rajapolah, Taraju, Pancatengah, Sodonghilir, Karangjaya.
"Kekeringan lahan pertanian cabai selama ini banyak dialami para petani di berbagai daerah dan mengakibatkan ratusan petani tidak bisa berbuat banyak dan mereka beralih menanam sayuran berupa kentang, ubi-ubian, singkong dan palawija yang tidak memerlukan air," kata seorang petani cabai, Mansur, 50, warga Kampung Singabarong, Kecamatan Cisayong, Jumat (27/10).
Mansur mengatakan, kekeringan yang terjadi di beberapa kecamatan telah mengakibatkan banyak petani mengalami kerugian sangat besar dan rata-rata yang memiliki lahan antara 20 bata, 50 bata, 100 bata hingga 2 hektare. Untuk lahan cabai yang ditanam para petani di beberapa Kecamatan seperti Cisayong sekitar 3 hektare, Rajapolah, Ciawi, Sukaratu, Taraju 50 hektare dan kondisi sekarang mengering.
Baca juga: Minim Penumpang, Bandara Wiriadinata Tasikmalaya Berhenti Beroperasi
"Untuk harga cabai rawit di pasaran selama ini dijual seharga Rp 65 ribu perkg, cabai merah Rp 70 ribu perkg tapi harga dari petani sendiri pada masa panen harganya itu berada angka Rp33 ribu perkg. Penjualan itu, memang yang diuntungkan tengkulak hingga petani kesulitan untuk menjual karena selama ini untuk harga pupuk merangkak naik dan tidak ada jaminan atas kerugian tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Raksa Tani, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Ena Karyana mengatakan, kekeringan yang terjadi sekarang ini banyak para petani cabai mengalami kerugian sangat besar. Karena, hasil produksi menurun dari luas lahan 45 hektare dan keuntungan mereka sangat kecil dibandingkan para bandar yang menjualnya ke pasar tradisional di wilayah Tasikmalaya.
Baca juga: Kejari Tasikmalaya Tetapkan Lima Tersangka Korupsi Pemeliharaan Jalan
"Petani telah mengalami kerugian besar atas kekeringan yang terjadi sekarang ini dan ada juga mereka beralih ke tanaman palawija yang tidak membutuhkan air agar bisa menghidupi keluarganya. Namun, untuk kerugian yang dikeluarkan petani terutamanya biaya produksi sebesar Rp60 juta per hektare dan saat panen hasilnya menurun hingga mereka hanya mendapatkan Rp30 juta," paparnya. (Z-10)
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani.
Cabai bisa dikonsumsi segar, dikeringkan, atau diolah menjadi bubuk, saus, maupun sambal. Di banyak negara, termasuk Indonesia, cabai merupakan bahan pokok dalam masakan sehari-hari.
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Yuda Bustara menyarankan untuk mengupas kulit bawang merah dan bawang putih, memotong atau menghaluskannya lalu membekukannya di dalam freezer.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, program cek kesehatan gratis memang sudah berjalan tapi khusus untuk syarat SPMB memang masih dikenakan biaya.
Pembukaan gerai baru merupakan bagian penting dari ekosistem Indosat. keberadaan 3Store baru ini sebagai bentuk perluasan layanan Indosat
Kedua korban, Rahmat Hidayat (45 th) dan Saepudin (39th) merupakan pekerja bangunan yang bekerja sebagai tukang bangunan yang sedang bekerja mengecat bangunan Gereja.
Dinas Kesehatan akan berupaya akan melakukan sosialisasi, edukasi terutamanya kepada masyarakat meski untuk vaksinasi yang diberikan telah melampui target.
Pemanfaatan jalan umum, karena masjid maupun madrasah yang dimilikinya tidak dapat menampung jemaah laki-laki dan perempuan.
Pemerintah harus segera memperbaiki infrastruktur jalan terutama mencegah kejadian serupa terulang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved