Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGELOLAAN sampah di DI Yogyakarta akan terdesentralisasi, dikelola oleh masing-masing kabupaten/kota. Pasalnya, TPA Piyungan yang saat ini digunakan oleh Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta akan ditutup.
Saat ini dua kabupaten yang tidak membuang sampah di TPA Piyungan ialah Kulonprogo dan Gunungkidul.
"Kita sudah punya kesepakatan, sampah (akan dikelola masing-masing) kabupaten dan kota," kata Tri Saktiyana, Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, belum lama ini.
Baca juga : Pemkot Yogyakarta Kaji Investasi Pengolahan Sampah dari Korea
Namun, imbuhnya, Pemda DIY tetap akan memberi dukungan dalam pengelolaan sampah tersebut.
Sebagai contoh, Sri Sultan telah mempersilahkan pemerintah kabupaten/kota menunjuk tanah kas desa yang akan digunakan sebagai tempat pengelolaan dan pengolahan sampah, nanti akan diizinkan untuk menggunakannya sebagai tempat pengelolaan dan pengolahan sampah.
Baca juga : Pemerintah DIY Berencana Utang ke Bank untuk Bangun Infrastruktur Pengelolaan Sampah
TPA Piyungan sebagai TPA Regional di DIY hanya akan beroperasi sampai 2024. Setelah ditutup, pengelolaan dan pengolahan sampah nantinya akan berada di masing-masing kabupaten dan kota.
Sementara itu, Pemkot Yogyakarta juga sudah membuat ancang-ancang terkait pengelolaan sampah secara desentralisasi tersebut. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono menyampaikan, dua TPST 3R Nitikan dan Karangmiri akan dikembangkan sehingga bisa mengelola dan mengolah sampah lebih baik.
Misalnya, pihaknya sudah menganggarkan peningkatan sarana dan prasarana di TPST 3R Nitikan dengan membeli satu unit alat pembakar sampah. Kapasitas alat tersebut bisa membakar 10 ton per hari.
Untuk TPST 3R di Karangmiri, pihaknya akan menyiapkan mesin untuk mengepres sampah. "Ini (TPST 3R Karangmiri) diproyeksikan bisa mengelola sekitar 30 ton sampah per harinya," tutup Agus. (Z-4)
KOTA Depok, Jawa Barat darurat sampah. Dari 1.200 ton sampah yang dihasilkan oleh 1,2 juta penduduknya, hanya 200 ton yang bisa ditampung di TPA milik pemkot Depok.
JAKPRO menegaskan pembangunan ITF Sunter di Jakarta Utara tetap dilaksanakan pada tahun ini. Rencananya kontruksi tahap awal ITF ditargetkan terlaksana pada kuartal keempat tahun ini.
Pengelolaan sampah harus menjadi gerakan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat. Soalnya, limbah sampah juga bisa bermanfaat diolah menjadi pupuk tanaman dan menghasilkan aliran listrik.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiagakan 3.000 petugas kebersihan saat malam takbiran hingga hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah untuk memastikan ibu kota tetap bersih.
Pemprov DKI Jakarta mengalihkan fungsi lahan yang semula akan menjadi lokasi Fasilitas Pengelolaan Sampah Terpadu Antara (FPSTA) atau ITF Sunter menjadi lahan parkir.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan tidak anti dengan program Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) atau 'Intermediate Treatment Facility' (ITF).
Selain tidak membuang sampah, para siswa sekolah dasar diajak untuk tidak menambah sampah dengan cara membawa botol minum sendiri.
dampak negatif dari efek rumah kaca yaitu kondisi yang membahayakan bumi dan sudah terasa sejak tahun 80an dan hingga kini semakin besar dampaknya
MOTIF bunga pada model fesyen memang cukup banyak digandrungi di modest fashion. Selain itu, warna pastel dan warna monokrom juga merupakan salah satu pilihan outfit yang cukup digemari
Intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa hari ini telah menyebabkan sampah kiriman dari Sungai Citanduy berserakan di pantai barat.
Kebakaran itu menyebabkan pengelola TPA menutup sementara pembuangan sampah ke lokasi. Akibatnya, tumpukan sampah pun berserakan di banyak objek wisata.
Seorang warga membuang sampah yang dibungkus dalam beberapa kantong plastik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved