Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBANYAK 37 dari 46 atau 90 persen tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Jawa Tengah mendalami overload, bahkan dikhawatirkan kapasitas tidak mampu lagi menampung dalam beberapa tahun kedepan sehingga memerlukan perhatian serius.
Pemantau Media Indonesia Sabtu (11/1) setiap hari ratusan truk sampah berjejer menunggu antrean masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) di sejumlah daerah, bahkan tumpukan sampah telah menggunung hingga meluber ke beberapa sisi menimbulkan oemabdanfan dan aroma tidak sedap, sedangkan akay berat sejak pagi terus bergerak memindahkan tumpukan ke sisi lain untuk menempatkan samvah yang baru datang.
Beberapa daerah di Jawa Tengah telah mulai bergerak membangun TPA sampah baru, karena di TPA yang ada sudah mengalami overload (kelebihi kapasitas), seperti Pemerintah Pekalongan menyiapkan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Kuripan sebagai pengganti TPA Degayu yang telah penuh. "TPST tersebut nanti mampu mengolah sampah 5-10 ton per hari," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Hal serupa juga diungkapkan Bupati Semarang Ngesti Nugraha, untuk menekan jumlah sampah di TPA Blondo yang mulai mengalami overload, maka dibangun lima tenpat pembuangan sampah sementara reduce reuse recycle (TPS-3R) baru yakni di Desa Sumogawe (Getasan), Bedono (Jambu), Kalirejo (Ungaran Timur), Karangduren (Tengaran) dan Susukan (Ungaran Timur).
Sebelumnya di daerah ini, menurut Ngesti Nugraha, telah memiliki TPS-3R seperti Desa Jubelan Kecamatan Sumowono, Penawangan (Pringapus), Branjang (Ungaran Barat), Dersansari (Suruh), Rembes (Bringjn) , Timpik (Susukan), Mukiran (Kaliwungu) dan Kopeng (Getasan), namun belum mampu menekan volume sampah di TPA Blondo, sehingga penambahan TPS-3R baru diharapkan dapat mengatasi overload di TPA.
Sementara itu mengurangi jumlah sampah di TPA Jatibarang, Kota Semarang seluas 46 hektare dengan kapasitas 60 ribu ton, maka Pemerintah Kota Semarang segera melakukan pengolahan sampah sebagai sumber energi listrik. "Setiap hari ada 1,200 ton sampah dan 900 ton diantaranya masuk TPA Jatibarang, sehingga perlu dilakukan langkah pengolahan," ujar Kepala DLH Kota Semarang Arwita Mawarti.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah Widi Hartanto mengatakan melihat volume sampah yang mencapai 5,5 juta ton per tahun dan kapasitas TPA yang ada di provinsi ini, saat ini Jawa Tengah mengalami darurat sampah karena 90 persen TPA yang ada tejah melebihi kapasitas (overload), sehingga perlu langkah penanganan cepat.
Berdasarkan data, ungkap Widi Hartanto, dari 46 TPS di Jawa Tengah diketahui 37 TPS diantaranya tejah mengalami kelebihan kapasitas, kondisi ini perlu dikakukan perbaikan dalam pengelolaan sampah dan penghentian praktik pembuangan terbuka (open dumping) di seluruh TPA yang ada, sedangkan alokasi anggaran pemerintah untuk pengelolaan sampah selama ini masih dianggap kurang.
"Praktik open dumping tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga mempercepat penuhnya kapasitas TPA, penerapan sistem sanitary landfill yakni sampah yang dibuang ke TPA harus ditimbun dengan tanah secara rutin diharapkan dapat menjadi solusi," kata Widi Hartanto. (H-2)
KOTA Depok, Jawa Barat darurat sampah. Dari 1.200 ton sampah yang dihasilkan oleh 1,2 juta penduduknya, hanya 200 ton yang bisa ditampung di TPA milik pemkot Depok.
JAKPRO menegaskan pembangunan ITF Sunter di Jakarta Utara tetap dilaksanakan pada tahun ini. Rencananya kontruksi tahap awal ITF ditargetkan terlaksana pada kuartal keempat tahun ini.
Pengelolaan sampah harus menjadi gerakan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat. Soalnya, limbah sampah juga bisa bermanfaat diolah menjadi pupuk tanaman dan menghasilkan aliran listrik.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiagakan 3.000 petugas kebersihan saat malam takbiran hingga hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah untuk memastikan ibu kota tetap bersih.
Pemprov DKI Jakarta mengalihkan fungsi lahan yang semula akan menjadi lokasi Fasilitas Pengelolaan Sampah Terpadu Antara (FPSTA) atau ITF Sunter menjadi lahan parkir.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan tidak anti dengan program Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) atau 'Intermediate Treatment Facility' (ITF).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved