Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WARGA Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, digelontor bantuan 10 tangki air bersih dari Rumah Sakit Cakra Husada (RSCH) Klaten, Selasa (19/9).
Sementara, Desa Tegalmulyo adalah salah satu dari 13 desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang kini dilanda bencana kekeringan akibat El Nino.
Secara simbolis bantuan air bersih diserahkan Dirut RSCH Netty Herawati kepada perangkat desa, dan langsung dimasukkan di bak penampungan air.
Baca juga : 5 Kabupaten di Sulteng Berpotensi Kekeringan Parah
Bantuan air bersih 10 tangki dari RSCH Klaten langsung dimasukkan ke tujuh bak penampungan air yang ada di Desa Tegalmulyo dan Desa Tlogowatu.
Warga Desa Tegalmulyo dan Tlogowatu dalam keseharian hanya mengandalkan air hujan yang ditampung di bak air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga : Lima Kecamatan di Depok Krisis Air Bersih PDAM Tirta Asasta Gelar Salat Minta Hujan
Droping air dari RSCH Klaten dimanfaatkan oleh 145 kepala keluarga atau 548 jiwa yang tinggal di sekitar tujuh titik bak penampungan air desa tersebut.
Dalam sambutannya, Netty Herawati berharap bantuan air ini bisa meringankan beban warga masyarakat yang saat ini mengalami kesulitan air bersih.
“Kegiatan bakti sosial dengan menyalurkan bantuan air bersih ini, adalah bentuk kepedulian dan tanggungjawab sosial RSCH Klaten,” elasnya.
Droping air bersih RSCH Klaten disambut gembira oleh warga desa setempat. Mereka datang dengan membawa jeriken atau tempat air lainnya.
Aparat TNI dari Koramil Kemalang, termasuk perangkat desa ikut turun ke lapangan untuk membantu warga yang mengantre air bersih.
Menurut Kadus I Desa Tegalmulyo, Suhono, warga mengambil air di Embung Tirtomulyo hanya untuk minum ternak. Karena, air belum layak dikonsumsi.
Saat kemarau, untuk kebutuhan air sehari-hari, warga lereng Gunung Merapi ini hanya mengandalkan bantuan dari pihak luar, antara lain BPBD Klaten.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, bagi warga yang mampu membeli air dengan harga Rp250.000-Rp300.000 per tangki kapasitas 6.000 liter.
“Namun, warga yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan air bersih hanya bergantung atau mengandalkan bantuan pihak luar,” tandasnya. (Z-5)
BENCANA tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kasomalang, Subang, membuat pipa Perumda Air Minum Tirta Rangga (PDAM) Subang terputu
Warga sangat antusias dengan bantuan tersebut, karena sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Pemkab Cianjur melalui Perumdam Tirta Mukti menyiapkan sebanyak 5.000 pemasangan sambungan air bersih gratis.
Kebocoran pipa PDAM di Wilayah Bandung Utara disebabkan oleh adanya pengeboran untuk infrastruktur sebuah hotel
Tidak hanya kebakaran TPA, krisis air bersih pun terjadi di musim kemarau tahun lalu, salah satunya di Kelurahan Argasunya. Pemkot Cirebon pun melakukan pemenuhan kebutuhan air bersih
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved