Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MASYARAKAT Sulawesi Tengah diimbau menghemat penggunaan air untuk mengantisipasi kekeringan dampak dari puncak el nino yang diprediksi terjadi Oktober 2023 mendatang.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Aljufri Palu, Nur Alim mengatakan, musim kemarau sudah melanda sebagian wilayah di Sulteng sejak awal September.
Meski belum berdampak langsung kepada kekeringan, namun dengan prakiraan kemarau panjang hingga November dengan puncak kemarau Oktober, masyarakat perlu memaksimalkan cadangan air.
Baca juga: Kekeringan Diprediksi hingga Akhir Oktober
“Cadangan air dan menghemat penggunaannya penting dilakukan khususnya untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, peternakan dan perkebunan,” terangnya di Palu, Selasa (19/9).
Berdasarkan data BMKG, dampak dari kemarau bisa menyebabkan kekeringan, bahkan beberapa wilayah di Sulteng bisa mengalami kekeringan parah. Seperti Kabupaten Tojo Unauna, Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, dan Kabupaten Morowali.
Baca juga: Puncak Kemarau, Seluruh Wilayah NTT Berstatus Awas Kekeringan
“Untuk masyarakat di lima kabupaten itu perlu waspada dan meningkatkan antisipasi karena kekeringan,” ungkap Nur.
Kekeringan yang berpotensi terjadi bisa berdampak pada sektor pertanian.
Selain itu, kondisi kekeringan juga dapat berujung pada bencana kebakaran hutan dan lahan.
“Kalau tidak terkendali dapat menimbulkan krisis kabut asap yang berdampak pada kualitas lingkungan, ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat,” tandasnya.
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Aljufri Palu memprakirakan kemarau di sebagian wilayah Sulteng berkurang seiring datangnya musim hujan Desember 2023. (Z-10)
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
FENOMENA alam El Nino yang sedang menyelimuti wilayah Provinsi Aceh sudah berlangsung sekitar tiga bulan.
Di kawasan Desa Dayah Caleue, Kecamatan Indrajaya misalnya, hasil panen kali ini menurun luar biasa.
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved