Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MUSIM kemarau berdampak pada kekeringan dan menyebabkan lahan pertanian seluas 251 hektare di Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami kekeringan. Kekeringan tersebut, menyebabkan 22 hektare lahan gagal panen (puso) tersebar di dua Kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga mengatakan kekeringan yang terjadi di daerahnya dampak pada sektor pertanian dan kondisi lahan mengalami kekeringan ringan, sedang, berat, dan gagal panen (Puso). Namun, lahan pertanian dalam kondisi kekeringan tingkat ringan seluas 163 hektare, sedang 70 hektare dan berat 36 hektare serta 22 hektare puso.
"Untuk kriteria kekeringan ringan mencapai sekitar 25%, sedang 50% dan kondisi berat mencapai 75% atau mendekati gagal panen (puso). Akan tetapi, di lahan kekeringan tingat ringan, sedang masih memiliki peluang untuk panen jika dibanding lahan gagal panen tidak bisa menghasilkan produksi gabah," katanya, Kamis (7/9).
Baca juga: Ratusan Hektare Sawah Puso di Jateng
Ia mengatakan, lahan pertanian selama ini mengalami kekeringan dan menyebabkan gagal panen di Kecamatan Pasirwangi seluas 7 hektare dan Kecamatan Selawi luas lahan 15 hektare. Namun, berdasarkan tingkat kekeringan masuk zonasi merah menunjukkan kekurangan sumber air yang signifikan.
"Untuk Kecamatan Pasirwangi dan Selaawi sudah zonasi merah tidak ada sama sekali sumber air yang bisa dieksplorasi terutama menyelamatkan kondisi di lapangan. Akan tetapi, untuk mengatasi situasi perlunya jaminan hidup (jadup) untuk petani maupun buruh tani agar mereka memiliki cadangan pangan berupaya bantuan sembako dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Kalimantan Selatan Gelar Salat Minta Hujan
Menurutnya, zonasi kuning di wilayah Garut memang terdapat sedikit sumber air, namun masyarakat kesulitan mengakses sumber mata air baik, karena jauh maupun ketinggian yang sulit dijangkau. Akan tetapi, untuk zonasi hijau memang ada irigasi teknis dan kebutuhan air masih terpenuhi, meskipun debit air mulai berkurang karena kekeringan tapi berharap petani mencari tanaman pendek untuk 30-40 hari bisa dipanen guna mempertahankan kondisi ekonomi.
"Kami mengimbau kepada seluruh petani di Kabupaten Garut termasuk para petugas penyuluh, UPT Pertanian, di lapangan untuk segera melaksanakan sosialisasi secara masif agar masyarakat di lokasi yang masih terdapat sumber air bisa memanfaatkan air dengan menanam yang tidak memerlukan air banyak," pungkasnya. (Z-3)
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
PROGRAM Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) diharapkan dapat disinergikan dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2025 ini diikuti oleh 12 kelompok tani.
Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved