Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MUSIM kemarau berdampak pada kekeringan dan menyebabkan lahan pertanian seluas 251 hektare di Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami kekeringan. Kekeringan tersebut, menyebabkan 22 hektare lahan gagal panen (puso) tersebar di dua Kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga mengatakan kekeringan yang terjadi di daerahnya dampak pada sektor pertanian dan kondisi lahan mengalami kekeringan ringan, sedang, berat, dan gagal panen (Puso). Namun, lahan pertanian dalam kondisi kekeringan tingkat ringan seluas 163 hektare, sedang 70 hektare dan berat 36 hektare serta 22 hektare puso.
"Untuk kriteria kekeringan ringan mencapai sekitar 25%, sedang 50% dan kondisi berat mencapai 75% atau mendekati gagal panen (puso). Akan tetapi, di lahan kekeringan tingat ringan, sedang masih memiliki peluang untuk panen jika dibanding lahan gagal panen tidak bisa menghasilkan produksi gabah," katanya, Kamis (7/9).
Baca juga: Ratusan Hektare Sawah Puso di Jateng
Ia mengatakan, lahan pertanian selama ini mengalami kekeringan dan menyebabkan gagal panen di Kecamatan Pasirwangi seluas 7 hektare dan Kecamatan Selawi luas lahan 15 hektare. Namun, berdasarkan tingkat kekeringan masuk zonasi merah menunjukkan kekurangan sumber air yang signifikan.
"Untuk Kecamatan Pasirwangi dan Selaawi sudah zonasi merah tidak ada sama sekali sumber air yang bisa dieksplorasi terutama menyelamatkan kondisi di lapangan. Akan tetapi, untuk mengatasi situasi perlunya jaminan hidup (jadup) untuk petani maupun buruh tani agar mereka memiliki cadangan pangan berupaya bantuan sembako dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Kalimantan Selatan Gelar Salat Minta Hujan
Menurutnya, zonasi kuning di wilayah Garut memang terdapat sedikit sumber air, namun masyarakat kesulitan mengakses sumber mata air baik, karena jauh maupun ketinggian yang sulit dijangkau. Akan tetapi, untuk zonasi hijau memang ada irigasi teknis dan kebutuhan air masih terpenuhi, meskipun debit air mulai berkurang karena kekeringan tapi berharap petani mencari tanaman pendek untuk 30-40 hari bisa dipanen guna mempertahankan kondisi ekonomi.
"Kami mengimbau kepada seluruh petani di Kabupaten Garut termasuk para petugas penyuluh, UPT Pertanian, di lapangan untuk segera melaksanakan sosialisasi secara masif agar masyarakat di lokasi yang masih terdapat sumber air bisa memanfaatkan air dengan menanam yang tidak memerlukan air banyak," pungkasnya. (Z-3)
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Warga berdoa agar hujan turun di tengah kekeringan yang melanda kawasan tersebut.
MEMASUKI musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan.
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved