Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KESULITAN air bersih sudah menjadi hal lumrah di Desa Beutaran, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sudah bertahun-tahun lamannya, warga di desa tersebut bertahan dengan hanya mengandalkan air payau yang asin dan berkapur.
Seorang warga Desa Beutaran, Margareta Kidi, mengaku sudah pasrah dan menerima jika harus terus menerus menggunakan air tawar yang bercampur air laut.
"Sebelum saya lahir, warga kampung ini sudah menggunakan air itu. Mau ambil dimana lagi air bersihnya? Hanya dari situ saja. Walaupun rasa air agak asin dan berkapur, segala kebutuhan untuk memasak, untuk minum, mencuci semuanya dari situ," tutur Margareta.
Kini, ketika kemarau datang, air payau bak harta karun yang diperebutkan. Warga tidak peduli dengan rasa atau kandungannya. Mereka hanya berpikir untuk bisa memperoleh air bersih. Margareta dan penduduk lain pun rela mengantre berjam-jam untuk itu.
"Saat kemarau seperti sekarang airnya terus turun sehingga warga mulai antre untuk mengambil air," ucapnya.
Warga berharap pemerintah daerah setempat bisa segera membantu dengan meyalurkan air bersih ke desa mereka. Margareta mengatakan Pemerintah Kabupaten Lembata sudah sejak lama berjanji memasang pipa jaringan air bersih dari PDAM. Namun, hingga saat ini tidak ada realisasi.
Sementara itu, Kepala Desa Beutaran, Daniel Kiti Langobelen, mengakui kondisi tersebut. Banyak warga yang mengeluh terkait kondisi air yang kurang baik untuk dikonsumsi, tetapi sejauh ini tidak ada tanggapan dari pemerintah kabupaten. Daniel berharap pemerintah bisa lebih peduli terhadap warga yang kesulitan mendapat air bersih.
"Kadang perut jadi mulas, juga berakibat pada penyakit kulit karena air yang kurang sehat. Tetapi mau bagaimana lagi? Hanya air sumur yang menjadi harapan kami untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Kecamatan ile ape ini," ungkap Daniel. (Z-11)
Berdasarkan prediksi, saat ini sebetulnya sudah memasuki kemarau. Namun di Kabupaten Cianjur masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
BPBD sudah melakukan distribusi air bersih ke salah satu masjid dan warga di lingkungan desa tersebut.
Pada musim kemarau yang telah berlangsung dua bulan, banyak sumur mengalami penyusutan.
Untuk mengirim air bersih tidak bisa cepat, karena harus menunggu armada pulang dari lokasi pengiriman sebelumnya.
Ketersedian kapasitas sumber air baku mengalami penurunan kapasitas antara 52-59%
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan kekeringan dan kekurangan air bersih masih terjadi di sejumlah wilayah. Laporan terbaru datang dari Kabupaten Cirebon.
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pompanisasi merupakan solusi tercepat mengatasi krisis pangan.
Untuk kebakaran hutan, dari 22 kelurahan terdapat 13 kelurahan yang pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved