Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Perum Bulog Cabang Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) menggelontor beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar tradisional di wilayah kerjanya meliputi Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Cilacap mulai Senin (28/8). Beras untuk operasi pasar (OP) itu dijual lewat pengecer-pengecer di pasar tradisional dengan harga Rp9.450 per kilogram (kg) untuk kelas medium.
Bulog Banyumas menggelontorkan beras untuk 128 pengecer di pasar-pasar tradisional. Jumlah pasar yang menjadi target sebanyak 25 lokasi. Masing-masing pengecer dijatah 2 ton dalam sepekan mendatang.
Menurut Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Banyumas, Rasiwan, 128 pengecer tersebut berada di 25 pasar tradisional yang tersebar di empat kabupaten. Sebanyak 69 pengecer di 9 pasar di Banyumas. Sementara itu, di Cilacap ada 25 pengecer di 7 pasar. Kemudian di Purbalingga ada 24 pengecer di 4 pasar. Lalu Banjarnegara ada 10 pengecer di 5 pasar. Totalnya ada 128 pengecer di 25 pasar tradisional.
Baca juga: Bulog akan Luncurkan Beras Kemasan 1 Kg dengan Harga Rp9.450
“OP beras dilaksanakan dalam rangka stabilisasi harga beras. Di pasar tradisional, harga beras mencapai Rp12.500 per kg untuk IR 64 kelas medium. Sehingga Bulog mulai melakukan OP untuk mengendalikan harga beras di Banyumas Raya. OP langsung ke masyarakat atau konsumen lewatpengecer,” ujarnya di sela-sela OP di Pasar Manis, Purwokerto.
Khusus di Kabupaten Banyumas, untuk pengecer di pasar tradisional di Banyumas telah digelontorkan sebanyak 600 ton lebih beras.
Baca juga: Diterpa El Nino, Bulog Pastikan tak akan Ada Tambahan Impor Beras
“Para pengecer tersebut berada 9 pasar yakni Pasar Manis, Pasar Wage, Pasar Sokaraja, Pasar Rawalo, Pasar Pahing, Pasar Pon, Pasar Karanglewas, Pasar Wangon dan Pasar Kliwon,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Titik Puji Astuti mengakui dalam sepekan terakhir, harga beras di pasaran berkisar Rp12.500 per kg untuk IR 64 kelas medium.
“Sehingga dengan adanya OP ini, diharapkan bisa menekan harga beras di pasaran. OP yang dilaksanakan oleh Bulog dharapkan akan membantu masyarakat karena harga jual beras jauh di bawah harga pasar yakni hanya Rp9.450 per kg. Padahal di pasaran Rp12.500 per kg,” ujarnya.
(Z-9)
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
DIREKTUR Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa sejauh ini Bulog telah melakukan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) melalui berbagai skema.
MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih dalam angka aman. Sebelummya diberitakan beras premium dan medium mulai langka
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, menjelaskan angka stunting di Kabupaten Tegal menunjukan trend penurunan meski relatif masih tinggi.
PERUM Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025 kembali mengarahkan fokusnya pada tiga bidang prioritas.
Peneliti Center of Reform on Economic (CoRE) Eliza Mardian menanggapi penghentian operasional sekitar 30% pengusaha penggilingan kecil di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved