Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Perum Bulog Cabang Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) menggelontor beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar tradisional di wilayah kerjanya meliputi Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Cilacap mulai Senin (28/8). Beras untuk operasi pasar (OP) itu dijual lewat pengecer-pengecer di pasar tradisional dengan harga Rp9.450 per kilogram (kg) untuk kelas medium.
Bulog Banyumas menggelontorkan beras untuk 128 pengecer di pasar-pasar tradisional. Jumlah pasar yang menjadi target sebanyak 25 lokasi. Masing-masing pengecer dijatah 2 ton dalam sepekan mendatang.
Menurut Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Banyumas, Rasiwan, 128 pengecer tersebut berada di 25 pasar tradisional yang tersebar di empat kabupaten. Sebanyak 69 pengecer di 9 pasar di Banyumas. Sementara itu, di Cilacap ada 25 pengecer di 7 pasar. Kemudian di Purbalingga ada 24 pengecer di 4 pasar. Lalu Banjarnegara ada 10 pengecer di 5 pasar. Totalnya ada 128 pengecer di 25 pasar tradisional.
Baca juga: Bulog akan Luncurkan Beras Kemasan 1 Kg dengan Harga Rp9.450
“OP beras dilaksanakan dalam rangka stabilisasi harga beras. Di pasar tradisional, harga beras mencapai Rp12.500 per kg untuk IR 64 kelas medium. Sehingga Bulog mulai melakukan OP untuk mengendalikan harga beras di Banyumas Raya. OP langsung ke masyarakat atau konsumen lewatpengecer,” ujarnya di sela-sela OP di Pasar Manis, Purwokerto.
Khusus di Kabupaten Banyumas, untuk pengecer di pasar tradisional di Banyumas telah digelontorkan sebanyak 600 ton lebih beras.
Baca juga: Diterpa El Nino, Bulog Pastikan tak akan Ada Tambahan Impor Beras
“Para pengecer tersebut berada 9 pasar yakni Pasar Manis, Pasar Wage, Pasar Sokaraja, Pasar Rawalo, Pasar Pahing, Pasar Pon, Pasar Karanglewas, Pasar Wangon dan Pasar Kliwon,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Titik Puji Astuti mengakui dalam sepekan terakhir, harga beras di pasaran berkisar Rp12.500 per kg untuk IR 64 kelas medium.
“Sehingga dengan adanya OP ini, diharapkan bisa menekan harga beras di pasaran. OP yang dilaksanakan oleh Bulog dharapkan akan membantu masyarakat karena harga jual beras jauh di bawah harga pasar yakni hanya Rp9.450 per kg. Padahal di pasaran Rp12.500 per kg,” ujarnya.
(Z-9)
Cabai rawit hijau mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram kini dijual Rp50 ribu per kilogram.
Harga sayuran, di antaranya seluruh jenis cabai, harganya turun.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Beras kualitas premium kini dijual Rp15 ribu/kg dari sebelumnya Rp13 ribu. Sementara beras medium, kini dijual Rp13 ribu dari sebelumnya Rp11 ribu.
Tingginya harga beras mengakibatkan masyarakat mengurangi pembelian karena mereka lebih tertarik membeli beras yang harganya murah
DUA hari menjelang Pemilu 2024, harga beras di Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan yang signifikan.
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Kalaupun ada kekurangan biasanya Bulog Subdivre Cianjur menutupinya dengan pasokan dari daerah lain
Bulog sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, mengambil beberapa langkah.
Selama Januari, Bulog Cirebon sudah menggelontorkan 3.700 ton beras SPHP melalui berbagai jaringan
Penyaluran beras CPP dipastikan sesuai mekanisme, sehingga bantuannya tepat sasaran.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved