Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Perum Bulog Cabang Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) menggelontor beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar tradisional di wilayah kerjanya meliputi Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Cilacap mulai Senin (28/8). Beras untuk operasi pasar (OP) itu dijual lewat pengecer-pengecer di pasar tradisional dengan harga Rp9.450 per kilogram (kg) untuk kelas medium.
Bulog Banyumas menggelontorkan beras untuk 128 pengecer di pasar-pasar tradisional. Jumlah pasar yang menjadi target sebanyak 25 lokasi. Masing-masing pengecer dijatah 2 ton dalam sepekan mendatang.
Menurut Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Banyumas, Rasiwan, 128 pengecer tersebut berada di 25 pasar tradisional yang tersebar di empat kabupaten. Sebanyak 69 pengecer di 9 pasar di Banyumas. Sementara itu, di Cilacap ada 25 pengecer di 7 pasar. Kemudian di Purbalingga ada 24 pengecer di 4 pasar. Lalu Banjarnegara ada 10 pengecer di 5 pasar. Totalnya ada 128 pengecer di 25 pasar tradisional.
Baca juga: Bulog akan Luncurkan Beras Kemasan 1 Kg dengan Harga Rp9.450
“OP beras dilaksanakan dalam rangka stabilisasi harga beras. Di pasar tradisional, harga beras mencapai Rp12.500 per kg untuk IR 64 kelas medium. Sehingga Bulog mulai melakukan OP untuk mengendalikan harga beras di Banyumas Raya. OP langsung ke masyarakat atau konsumen lewatpengecer,” ujarnya di sela-sela OP di Pasar Manis, Purwokerto.
Khusus di Kabupaten Banyumas, untuk pengecer di pasar tradisional di Banyumas telah digelontorkan sebanyak 600 ton lebih beras.
Baca juga: Diterpa El Nino, Bulog Pastikan tak akan Ada Tambahan Impor Beras
“Para pengecer tersebut berada 9 pasar yakni Pasar Manis, Pasar Wage, Pasar Sokaraja, Pasar Rawalo, Pasar Pahing, Pasar Pon, Pasar Karanglewas, Pasar Wangon dan Pasar Kliwon,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Titik Puji Astuti mengakui dalam sepekan terakhir, harga beras di pasaran berkisar Rp12.500 per kg untuk IR 64 kelas medium.
“Sehingga dengan adanya OP ini, diharapkan bisa menekan harga beras di pasaran. OP yang dilaksanakan oleh Bulog dharapkan akan membantu masyarakat karena harga jual beras jauh di bawah harga pasar yakni hanya Rp9.450 per kg. Padahal di pasaran Rp12.500 per kg,” ujarnya.
(Z-9)
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada April 2025, antara lain tarif listrik, emas perhiasan, kelapa, bawang merah, tarif angkutan antar kota dan beras.
hal ini menjadi salah satu faktor momen perbaikan ekonomi setelah Idulfitri adalah harga pangan yang cenderung terkendali.
Kondisi tersebut, dikarenakan sebagian kecil lahan pertanian di wilayah pesisir yang bisa ditanami.
MEMASUKI pekan kedua Ramadan 1446 H, harga beras stabil tinggi di Pasar Gedhe Klaten, Jawa Tengah.
HARGA beras di Kota Malang, Jawa Timur, sudah mengalami kenaikan sebanyak empat kali sejak awal Ramadan. Kini, harga beras telah melampaui harga eceran tertinggi (HET).
TIDAK butuh waktu lama, draf revisi Undang-Undang Pilkada segera diparipurnakan
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved