Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KENDATI memiliki empat kecamatan yang rawan bencana kekeringan saat musim kemarau, namun Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ternyata tidak menganggarkan dana khusus. Karenanya, droping air bersih ke daerah kekeringan terpaksa menggunakan dana bencana rutin.
"Kami tidak memiliki anggaran untuk kekeringan. Hanya ada dana untuk operasional bencana secara umum, jadi kalau ada kekeringan, operasional droping diambilkan dari dana itu," terang Kepala Pelaksana Harian (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Bambang Treiyono, Selasa (8/8).
Bambang menyebutkan, besarnya dana operasional bencana setiap tahunnya untuk Kabupaten Wonosobo mencapai kisaran Rp200 juta hingga Rp250 juta. Dana tersebut biasanya digunakan untuk keperluan bahan bakar dan evakuasi. Sedangkan untuk bantuan korban bencana dianggarkan Rp250 juta per tahun.
Baca juga : Kekeringan di Jawa Tengah Meningkat Terjadi di 21 Daerah
Dengan demikian, total anggaran bencana untuk daerah itu sejumlah Rp500 juta per tahun. Dari dana tersebut, menurut Bambang, saat ini sudah terserap 67%-70%. Rata-rata penggunaan dana itu untuk penanganan bencana puting beliung, tanah longsor, banjir, dan kebakaran.
Adapun untuk bencana kekeringan, berdasarkan data di BPBD Wonosobo baru dilakukan droping air bersih ke warga Desa Banyukembar di Kecamatan Watumalang. Droping air bersih menggunakan dana bencana rutin tahunan.
Baca juga : Peternak Ikan di Pantura Subang Kekurangan Air
Droping dilakukan karena debit sumber mata air di desa itu sudah mengering. Sejak beberapa waktu terakhir warga menadahi air hujan untuk keperluan air bersih. Namun sudah sejak pekan lalu tidak turun hujan, sehingga warga meminta bantuan air bersih ke BPBD.
"Kami tidak memiliki dana untuk kekeringan secara khusus,"katanya. (Z-4)
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pompanisasi merupakan solusi tercepat mengatasi krisis pangan.
Untuk kebakaran hutan, dari 22 kelurahan terdapat 13 kelurahan yang pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
pakaian adat Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai jenis pakaian dan aksesoris, sering digunakan dalam upacara resmi dan mengandung filosofi mendalam
Di Jawa Tengah terdapat banyak makanan khas yang selalu menjadi favorit wisatawan. Bahkan, makanan khas Jawa Tengah ini juga sudah banyak di jual di luar wilayahnya.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved