Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MEMASUKI musim kemarau pada 2023, kesulitan air bersih mulai dirasakan warga di Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya, ketersediaan air di desa mereka mulai mengering.
Demi mendapatkan air bersih yang akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa mengonsumsi air yang diambil di salah satu sumber mata air di sebelah desa mereka. Setiap hari warga turun ke lokasi mata air dan mengantre berjam-jam untuk mendapatkan air minum bersih.
Di lokasi mata air tersebut, warga dilarang mandi dan cuci. Mereka hanya diizinkan mengambil air untuk kemudian dimasak dan dikonsumsi.
Baca juga: Klaten Gelar Festival Dalang Anak dan Remaja 2023
"Kondisi itu sejatinya sudah dialami warga sejak puluhan tahun silam di saat musim kemarau tiba," ujar Idelfonsa, warga Desa Bhera. Warga berharap pihak-pihak yang berkepentingan di Kabupaten Sikka segera melakukan intervensi atas persoalan krisis air bersih yang dialami warga setempat dengan membangun jaringan air ke rumah-rumah warga.
Warga Desa Wolorega, Kecamatan Paga, Veronika Risti mengatakan setiap hari mengambil air di lokasi tersebut. Soalnya sumber mata air di desa mereka mengalami kekeringan.
Baca juga: El Nino Berdampak Langsung Terhadap Budidaya Pertanian
Bagi warga yang mampu, mereka harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk pengadaan air bersih yang dijual melalui tangki air dari Maumere. Warga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sikka untuk mendistribusikan air minum bersih untuk warga. (Z-2)
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yuk dukung film Women from Rote Island, film karya sineas Jeremias Nyangoen.
Ada versi untuk anak-anak dengan gerakan lebih mudah, sedangkan untuk lansia meminimalisir risiko cedera
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved